Ada Dam Kambing Sungguhan di Manasik Haji Siswa SDMM

Praktik thawaf mengelilingi Ka’bah di halaman SDMM. (Muhammad Khoirul Anwar/PWMU.CO). Ada Kambing Sungguhan di Manasik Haji Siswa SDMM

Ada Dam Kambing Sungguhan di Manasik Haji Siswa SDMM; Liputan Zaki Abdul Wahid

PWMU.CO – Siswa kelas VI dan V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Jawa Timur mengikuti Manasik Haji, Selasa (20/6/2023). 

Manasik haji ini dipandu oleh Sa’roni SE, Kepala Humas Badan Tajdied Center (BTC) Kabupaten Gresik. Siswa memersiapkan diri dengan memakai kain ihram di kelas masing-masing sebelum berkumpul di halaman SDMM. 

Sa’roni menyampaikan karena lokasi ‘Mina’ dekat dengan SDMM tepatnya di Jalan Martapura maka dikenalkan istilah Haji Tanazul, yaitu Haji yang dilakukan Rasulullah untuk tapak tilas perjalanan Nabi Ibrahim. 

“Kita coba dengan tanazul karena lokasi Mina dianggap dekat, yang terpenting anak-anak dikenalkan dengan titik-titik ibadah haji,” ujarnya. 

Semua peserta antusias dalam kegiatan ini, sebagian membuat miniatur pesawat sebagai tanda keberangkatan embarkasi haji jamaah Indonesia menuju Tanah Suci. 

Setelah keberangkatan jamaah dengan miqat di atas pesawat, siswa-siswi yang berjumlah 158 melantunkan talbiah dan berjalan menuju Mina di Jalan Martapura. 

Dari situ diajak talbiah dan berjalan menyusuri Jalan Amuntai menuju Masjid At-Taqwa Perumahan Pongangan Indah (PPI) sebagai tempat padang Arafah, tempat wukuf. 

Ustadz Sa’roni SE saat menjelaskan rangkaian Manasik Haji pada siswa SDMM sebelum keberangkatan. (Muhammad Khoirul Anwar/PWMU.CO)

Di Arofah mereka mendengarkan khutbah Arofah yang disampaikan oleh Sa’roni. Mereka diajak berdiam diri sambil dikenalkan doa mustajabah. Setelah dari Arafah, mereka lanjut perjalanan ke Musdalifah dengan berjalan ke Jalan Amuntai di mana anak-anak mengambil kerikil sebanyak 70 kerikil, di pintu gerbang sisi barat sekolah SDMM. 

Jumlah 70 itu rinciannya adalah, 7 batu untuk lemparan Jumrah Aqabah tanggal 10 Dzulhijjah. Sementara pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, masing-masing membutuhkan 21 batu: 7 untuk Jumarh Ula, 7 untuk Jumrah Wutsha, dan 7 untuk Jumrah Aqabah.

Setelah dari Muzdalifah mereka berjalan kembali menuju jalan Martapura untuk melaksanakan lempar jumrah, tepatnya saat kembali ke Mina—sebelum kemudian berkumpul kembali ke halaman SDMM untuk Thawaf mengelilingi Ka’bah dan Sai dari bukit Shafa ke Marwa.

Baca sambungan di halaman 2: Kambing Sungguhan

Kambing milik Rasbun Broto saat ilustrasi dam di Jalan Martapura (Mina). (Muhammad Khoirul Anwar/PWMU.CO)

Kambing Sungguhan

Ada yang menarik dari ilustrasi pelaksanaan bayar dam dengan penyembelihan kambing, Rasbun Broto yang kesehariannya bekerja sebagai tenaga pertamanan SDMM, merelakan seekor kambing asli peliharaannya untuk dijadikan contoh pelaksanaan pembayaran larangan haji atau dam.

Diambilkan dengan kendaraan Mobil APV langsung dari rumahnya, namun penyembelihannya dilakukan secara ilustrasi karena kambingnya direncanakan untuk kurban.

 “Haji itu ibadah yang penuh kehati-hatian, contoh sekali terlihat aurat saat memakai Ihram maka dikenakan dam,” kata Saroni kepada para siswa. 

Nur Asiah, SPd guru kelas VI, mengungkapkan tujuan dari dilaksanakannya Manasik Haji adalah untuk mengenalkan kepada anak-anak rangkaian kegiatan rukun Islam kelima ini. “Mulai dari cara memakai ihram yang baik, apa saja larangan haji dan tanggal-tanggal penting saat haji. Itu semua agar siswa memiliki gambaran utuh manasik sehingga kelak ketika mereka haji beneran teringat pelajaran manasik saat di SD,” katanya pada PWMU.CO. 

Sebelumnya pada tanggal 16 Juni 2023, seluruh siswa kelas VI dan V dibekali kursus singkat di Aula SDMM tentang haji dan yang paling antusias adalah cara memakai ihram yang diperagakan oleh guru Al-Islam Ahmad Faizun SSos dengan arahan Sa’roni. 

“Agar aman dan tidak tersingkap aurat maka saat memakai kain ihram usahakan bahwa bagian ujung kain itu melingkari perut dan menutup perut sebelum disempurnakan seperti kita memakai sarung,” kata Sa’roni. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version