• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Oktober 1, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Khutbah

Kurban sebagai Manifestasi Iman, Khutbah Idul Adha

Selasa 27 Juni 2023 | 19:46
8 min read
62
SHARES
194
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kurban
Dr Syamsudin MAg

Kurban sebagai Manifestasi Iman oleh Dr Syamsudin MAg, Wakil Ketua PWM Jatim, Dosen UIN Sunan Ampel. Khutbah Idul Adha 1444 H/2023 M di Kampus 2 Umsida Jl. Raya Gelam Sidoarjo

PWMU.CO – Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuhi

Hadirin dan hadirat yang  dirahmati Allah swt.

Hari ini kita berkumpul kembali duduk di atas tanah yang dingin, di lapangan terbuka, dinaungi langit yang membentang tak terhingga. Baru saja di tanah lapang ini kita menggemakan pujaan kebesaran kepada Allah. Sehingga langit di sekitar kita gemuruh  dengan suara takbir. Setelah itu kita serentak  sujud,  meratakan dahi di atas tanah, seraya mengucapkan pengakuan kita atas kebesaran Allah :

سبحانك اللهمّ ربّنا وبحمدك اللهمّ اغفرلى

Maha suci Engkau ya Allah ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, ampunilah aku

Bersama dengan kita, jutaan kaum muslimin di seluruh dunia melakukan hal yang sama. Hari ini kita jutaan umat Muhammad, bergerak, bersujud, dan bertakbir bersama.

 الله اكبر  الله اكبر   لا اله الّا الله   الله اكبر   ولله الحمد

Allah Maha Besar Allah Maha Besar tidak ada sesembahan kecuali Allah dan Untuk Allah-lah segala puja dan puji.

Ya Allah pagi ini Engkau saksikan umat yang biasanya bercerai-berai, centang perenang, berpadu memuji keagunganan-Mu. Pagi ini, umat yang biasanya melupakan-Mu, datang bersimpuh di hadapan-Mu. Pagi ini, umat yang sering mengabaikan firman-Mu berusaha untuk kembali ke pangkuan-Mu.

Ya Allah ya Rabbana, inilah hamba-hamba-Mu yang lemah, yang terseret hawa nafsu, yang diperbudak dunia, yang bergelimang dosa, bersimpuh berserah diri mohon ampun kepada-Mu. Ya Ghafur ya Rahim, wahai sang pengampun, wahai sang penyayang,  ampuni dan sayangi kami.

Para hadirin dan hadirat rahimakumullah

Pada hari yang penuh dengan spirit kurban ini, marilah kita evaluasi kembali eksistensi keberagamaan kita. Apakah iman yang tersimpan di dalam jiwa, telah menumbuhkan amal shalih.  Apakah kita sudah menjalankan perintah Allah untuk  berkhidmat pada kemanusiaan. Memberi makan yan kelaparan.

Memberi minum yang kehausan. Membela yang yang lemah dan tertindas. Berpihak pada mereka yang di dzalimi. Sehingga benar benar terbukti bahwa kita adalah kader Islam yang militant,  yang teguh dengan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya. Berjuang pada jalan Allah dengan siap mengorbankan jiwa dan harta. Sebagaimana firman Allah dalam surat ash-Shaff ayat 10-11

 يَٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ  تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ  ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, maukah kalian aku tunjukkan suatu perdagangan  yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan  mengorbankan harta dan jiwa kalian. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Sehari yang lalu di padang Arafah, atau padang pengakuan dosa, saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan haji, mengakui kelemahan dan kerendahan dirinya, mohon ampun atas setiap dosanya. Mengikuti kesadaran yang mereka dilakukan  marilah kita sampaikan arafah kita, kita sampaikan pengakuan  dosa kita di hadapan Allah swt.

Tentu kita patut bersyukur kepada Allah bahwa haji tahun ini cukup kondusif. Lebih dari 200 ribu delegasi haji  Indonesia hari ini berada disana, di masy’aril haram, bersama-sama saudara-saudara seiman dari seluruh penjuru dunia. Moga Allah memberikan Kesehatan, keselamatan, keamanan, Rahmat dan ampunan. Menjadikan haji mereka mabrur, juga kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Salah satu kebenaran pokok dalam kehidupan adalah bahwa setiap keberhasilan senantiasa menuntut semangat pengorbanan. Tanpa semangat pengorbanan, tidak aka ada  kesuksesan. Begitu agung dan mulianya semangat pengorbanan itu, sehingga nilai kebalikannya pun berbanding lurus: betapa hinanya hidup tanpa semangat pengorbanan dan solidaritas sosial. Yaitu hidup egoistis yang mementingkan diri sendiri.

Semangat berkorban yang setinggi-tingginya dan setulus-tulusnya telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as.  Yaitu ketika dia diperintahkan untuk menempatkan anak istrinya di lembah gersang yang ada di Arabia. Kemudian diperintahkan mengorbankan putranya tercinta, Ismail. Padahal Ismail itu adalah anugerah Tuhan dari doa panjang yang ia panjatkan. Namun demi rida Allah, dan demi kebahagiaan yang abadi, kedua ayah dan anak itu tunduk dan patuh kepada perintah Allah.

Marilah kita telaah lebih mendalam lagi kehidupan  Ibrahim, seorang nabi yang doanya paling banyak diabadikan dalam al-Quran.  Dalam surat Ibrahim [14]: 35, Nabi Ibrahim berdoa:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

Ingatlah ,ketika Ibrahim berkata, Duhai Tuhanku jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala.

Pada ayat ini, Nabi Ibrahim mohon kepada Allah agar kota Mekkah dan sekitarnya dijadikan sebagai kota aman yang berkesinambungan hingga akhir masa. Atau menganugerahkan kepada penduduk dan pengunjungnya kemampuan untuk menjadikannya aman dan tenteram.

Permohonan ini, bukan berarti menjadikannya aman secara terus-menerus tanpa peran manusia atau amnu takwiniy. Yang beliau mohonkan itu adalah amnu tasyri’iy, yakni permohonan kiranya Allah menetapkan hukum keagamaan yang mewajibkan orang untuk mewujudkan, memelihara, dan menjaga keamanan kota Makkah dan sekitarnya.

Manusia pada umumnya sejak dahulu hingga kini memang menghormati kota Mekkah, baik secara tulus dan didorong ketaatan beragama maupun melalui adat kebiasaan yang berlaku pada penduduknya atau peraturan yang ditetapkan oleh penguasanya yang melarang non-muslim memasukinya.

Doa nabi Ibrahim pada ayat 35 ini dikabulkan Tuhan. Allah swt telah menjadikan negeri Makkah dan sekitarnya menjadi tanah dan tempat yang aman bagi orang-orang yang berada di sana. Di wilayah itu dilarang menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang, dan menebang tumbuh-tumbuhan.

Oleh para ahli ayat di atas dijadikan sebagai pijakan konsep lingkungan pendidikan. Hubungannya dengan hal tersebut, karena  kita mengenal istilah tri pusat pendidikan. Tiga area atau lingkungan yang secara langsung atau tidak langsung di dalamnya terjadi kegiatan belajar mengajar. Yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Mari kita hayati bersama-sama ayat  pendek yang  menjadi doa nabi Ibrahim di atas.

Pertama, terdapat hubungan yang kuat antara penggal awal dan penggal akhir dari ayat tersebut. yaitu antara lingkungan aman dengan lahirnya generasi ahli tauhid, yang indikatornya adalah terjauhkannya seseorang dari penyembahan kepada berhala. Hubungan itu memberikan suatu pemahaman, bahwa di antara syarat yang harus ditempuh guna melahirkan  generasi ahli tauhid, adalah harus meletakkan mereka dalam lingkungan pendidikan yang aman.

Makna aman di sini adalah dari segala hal yang berpotensi menghambat bahkan menggagalkan internalisasi nilai-nilai luhur oleh suatu generasi kepada generasi berikutnya, di mana tujuan dari internalisasi ini, adalah  agar mereka memiliki kesiapan ilmu dan mental di dalam menghadapi dan menyelesaikan problem hidupnya.

Hambatan-hambatan ini adalah semua bentuk dekadensi moral, yang di antaranya berupa miras, narkoba, pornografi, pornoaksi, serta dekadensi moral yang lainnya.

Kedua,  dalam doa-doa yang dipanjatkan, Nabi Ibrahim selalu membawa serta anak dan keturunannya. Ada disebut banin (putra-putra), ada juga disebut dzurriyyah (keturunan). Menunjukkan Nabi Ibrahim sebagai sosok yang visioner dan berwawasan luas, sehingga tidak berpikir tentang keselamatan dan kesuksesan  dirinya saja, namun juga berpikir tentang  keselamatan dan kesuksesan  generasi-generasi yang menjadi penerusnya.

Tidak mudah tertipu oleh kesenangan sesaat dan kepentingan jangka pendek, kemudian melupakan kesenangan jangka panjang dan kebahagiaan abadi.

Ketiga,menurut para mufassirin, ada hal yang unik dalam do’a nabi Ibrahim ini. Yaitu ketakutan Ibrahim untuk terjerumus pada penjembahan berhala. Bukankah Ibrahim seorang utusan Allah, yang tentu saja imannya kuat dan mantab. Mustahil seorang rasul utusan Allah terpeleset ke dalam kesyirikan atau penyemnahan kepada berhala. Tapi nyatanya dalam do’anya ia katakana, “wajnubni wa baniyya anna’budal ashnaam”.  (jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala ).

Ashnaam, bentuk jamak dari shaman,  memiliki makna berhala. Dalam bentuknya yang konvensional ia biasanya berujud patung pahatan kayu, batu, logam yang disembah dan puja. Namun oleh para mufassirin dikatakan, “kullu maa yusghulunnasa fa huwa shaman” segala sesuatu yang mengganggu seseorang dari mengingat Allah, maka sesuatu tersebut adalah berhala.

Di sinilah berhala bisa berupa apa saja. Bisa harta, pangkat, jabatan, status sosial, bahkan istri dan anaknya. Jika semuanya tadi menghalangi seseorang dari dzikir kepada Allah, maka namanya berhala.

Dalam konteks ini, yakni dalam konteks menjaga kejernihan tauhid dari segala hal  yang akan mengotorinya,  nabiyullah Ibrahim  benar-benar menjadi teladanbagi umat manusia. Mari kita  renungkan bersama ayat berikut ini.

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102)

Duhai  Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang akan termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami (Tuhan) sampaikan kepadanya kabar gembira, dengan seorang anak yang santun. Dan ketika dia, Ismail, telah mencapai usia untuk bekerja bersamanya, Ibrahim berkata kepadanya, ‘Wahai anakku, sesungguhnya aku telah melihat dalam tidurku bahwa aku mengorbankan engkau. Maka pikirkanlah, bagaimana pendapatmu?’ Dia, (Ismail), menjawab, ‘Wahai bapakku, laksanakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu itu, dan engkau akan mendapati diriku  insya Allah termasuk mereka yang tabah’. Ash-Shaffaat  [37]:100-102).

Begitulah rekaman dalam Kitab Suci tentang kisah dua insan, ayah dan anak, yang amat mengharukan; tentang  dua hamba-Nya yang saleh yang kelak menjadi teladan bagi umat manusia tentang konsistensi dalam hal mentaati perintah Tuhan atau hanifan musliman.

Membaca kisah yang menyentuh hati itu, tentu timbul pertanyaan dalam diri kita: Mengapakah Nabi Ibrahim sampai hati bertindak mengorbankan putranya sendiri, yang telah lama didambakan, dan diperoleh setelah berusia lanjut?

Mengapa pula Ismail, sang putra, dengan penuh pasrah kepada Allah menyerahkan dirinya kepada ayahnya untuk dikorbankan? Tidak lain karena Ibrahim dan Ismail menyadari bahwa hidup ini tidak mempunyai arti apa-apa, jika tanpa makna dan tujuan.

Serta menginsafi bahwa makna dan tujuan hidup yang benar ada dalam rida Allah. Rida Allah itulah yang juga menjadi tujuan hidup kita. Sebab dalam rida Allah itulah kita akan merasakan kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang kekal abadi. Maka seperti dikatakan kaum sufi,

Ilahiy anta maqsūdī wa ridlāka mathlūbī”

Duhai Tuhanku, Engkaulah tujuanku, dan rida-Mulah yang kucari.

Seandainya saja Ibrahim menawar perintah tersebut, dengan alasannya  anaknya masih tunggal belum memiliki saudara. Seandainya ia menawar perintah dengan mengatakan,”Duhai Tuhan jangan minta Ismail dariku, karena aku sangat-sangat mencintainya, nanti saja sekiranya anak saya berjumlah sepuluh, maka salah satu dari mereka akan saya korbankan untuk-Mu”.

Maka saat itulah Ibrahim telah memberhalakan Ismail. Karena cintanya kepada sang anak telah mengganggu ketulusan cintanya kepada Allah, cintanya kepada Ismail, telah mendorongnya mengabaikan perintah Allah. Namun Ibrahim tidak seperti itu.

Ia tetap sosok yang hanifan musliman, yang pasrah dalam menghadapi segala perintah Allah swt.

Walhasil, hakikat penyembelihan Ismail adalah penyembelihan berhala-berhala manusia. yaitu penyembelihan segala hal yang mengganggu bahkan menghalangi   cinta manusia kepada Tuhannya. Wallahu a’lam.

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Dr Syamsudin MAgIdul AdhaKhutbah Idul AdhaKhutbah Idul Adha InspiratifKhutbah Idul Adha PilihanKhutbah Idul FitriNabi Ibrahim
SendShare25Tweet16Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

20 Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha Rabu 28 Juni 2023 Kabupaten Sumenep

Next Post

Menjadi Ibrahim lewat Spirit Takbir dan Kalimat Talbiah

Related Posts

Beda Hari Raya dan Hari Arafah dalam Pandangan Muhammadiyah

Senin 24 Juli 2023 | 11:40
46

Dr Abdul Haris mengisi pengajian Ahad Pagi KH Ahmad Dahlan di Masjid Taqwa Kota Batu....

Baksos Idul Adha IMM Avicenna di Lereng Anjasmoro

Kamis 20 Juli 2023 | 18:27
91

Aktivis IMM Avicenna dan dosen menggelar baksos Idul Adha di Desa Rejosari. (Nabila/PWMU.CO) Baksos Idul...

IPM Gresik Kidoel Gelar Dakwah Terpadu dengan Acara Ini

Minggu 2 Juli 2023 | 12:38
256

Prof Dr Zainuddin Maliki membagikan buku Muhammadiyah dalam Pusaran Politik kepada kader IPM Gresik Kidoel....

IPM SMA Muhi Gelar Bazar dan Potong Kurban di Gunung Kidul

Minggu 2 Juli 2023 | 04:29
99

Siswa SMA Muhi membagi daging kurban dan bazar di Gunung Kidul. (Yudianto/PWMU.CO) PWMU.CO - IPM...

Keistimewaan Nabi Ibrahim, Disebut Al-Quran 65 Kali, Diucapkan dalam Shalat Wajib 5 Kali

Sabtu 1 Juli 2023 | 19:28
94

Muhammad Naufal saat menyampaikan khutbah Idul Adha (Elisyah Susanty/PWMU.CO) Keistimewaan Nabi Ibrahim, Disebut Al-Quran 65...

Di Wonosobo SMA Muhi Berbagi Daging Kurban Plus Bibit Pohon Sengon

Sabtu 1 Juli 2023 | 12:34
136

Penyerahan hewan kurban (Yusron Ardi Darmawan/PWMU.CO PWMU.CO - Di Wonosobo SMA Muhi (SMA Muhammadiyah 1) Yogyakarta...

Tiga Metode Nabi Ibrahim Mencari Tuhan

Jumat 30 Juni 2023 | 21:55
121

Khotib Basthomi khutbah di halaman Masjid Masjid Nurul Ketanon Tulungagung. (Hendra/PWMU.CO) PWMU.CO - Tiga metode...

Kurban PCIM-PCIA Malaysia: 12 Sapi dan 22 Kambing, 7 Ekor Dikirim ke Alor NTT

Jumat 30 Juni 2023 | 19:49
342

Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Hermono (tengah) dalam kegiatan kurban PCIM-PCIA Malaysia siap didistribusikan...

IMM FIP Potong Dua Kambing

Jumat 30 Juni 2023 | 17:38
58

IMM FIP UMJ patungan beli dua kambing kurban. (Dedi/PWMU.CO) PWMU.CO – IMM FIP Universitas Muhammadiyah...

Umla Distribusikan 450 Paket Daging Kurban

Jumat 30 Juni 2023 | 14:16
117

Pemberian paket daging kurban oleh panitia (Alfain/PWMU.CO) PWMU.CO – Umla (Universitas Muhammadiyah Lamongan) memotong hewan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Raih Medali di Kejuaraan Paralimpik 2023

    15782 shares
    Share 6313 Tweet 3946
  • Smamsatu Gelar Kajian Interaktif Semarakkan Maulid Nabi

    13843 shares
    Share 5537 Tweet 3461
  • Tim Debat Smamsatu Juara di Kompetisi Ini

    11610 shares
    Share 4644 Tweet 2903
  • Rektor UMY: Muhammadiyah Itu Tidak Netral

    3974 shares
    Share 1590 Tweet 994
  • Artikel Bahasa Inggris Guru Smamsatu Juara Kompetisi Menulis Nasional

    6283 shares
    Share 2513 Tweet 1571
  • Mahasiswa KKN UMG Kembangkan UMKM Desa Tlogobendung

    5379 shares
    Share 2152 Tweet 1345
  • Kelas Internasional Smamsatu Outdoor Activity di Wagos

    19237 shares
    Share 7695 Tweet 4809
  • Spemutu Gelar Screening Kesehatan

    4292 shares
    Share 1717 Tweet 1073
  • SMAM 8 Gresik Menggelar Pengimbasan Implementasi Kurikulum Merdeka

    4686 shares
    Share 1874 Tweet 1172
  • Move On Gaya Salman Al Farisi

    15176 shares
    Share 6070 Tweet 3794

Berita Terkini

  • Bisa Bikin KTAM di Musyran bersama Muhammadiyah Aisyiyah Se-PCM GKBMinggu 1 Oktober 2023 | 12:06
  • Rekrut Anggota Baru, IPM Spemutu Seleksi KaderMinggu 1 Oktober 2023 | 11:44
  • SMKM 1 Jenangan Ajak Siswa BerefleksiMinggu 1 Oktober 2023 | 11:41
  • Enam Pesan Ketua PDM Gresik di Musyran Bersama PRM Se-PCM GKBMinggu 1 Oktober 2023 | 11:14
  • Bertemu Wali Kota Samarkand untuk Memperkuat Hubungan Indonesia-UzbekistanMinggu 1 Oktober 2023 | 11:06
  • Ada filosofi di balik baju batik yang dikenakan para pimpinan saat pengukuhan PCM Sidoarjo pada Sabtu (30/9/23).
    Ada Filosofi di Balik Baju Batik Pengukuhan PCM SidoarjoMinggu 1 Oktober 2023 | 10:34
  • MBS Al-Hikmah Gambiran Pelatihan JurnalistikMinggu 1 Oktober 2023 | 10:30
  • Menjaga 3 Amanah Ini supaya Terhindar KehancuranMinggu 1 Oktober 2023 | 10:29
  • AKM Hamas School Naik DrastisMinggu 1 Oktober 2023 | 10:23
  • Lomba Tahfidh Meriahkan Milad Ke-65 SD Mutu KagumiMinggu 1 Oktober 2023 | 10:19
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In