PWMU.CO – R. Alpha Amirrachman MPhil PhD mengatakan SDMM telah menyiapkan anak didiknya menghadapi tiga tantangan besar. Hal itu ia sampaikan pada Purnawidya XIV dan Wisuda Tahfidh V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, di Hotel Aston Inn, Gresik, Sabtu (24/6/2023).
Pertama, tantangan teknologi. Wakil Ketua VI Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan, dalam tantangan teknologi, ada disrupsi yang sangat luar biasa. “Tadi malam kami berdiskusi dengan Ustadzah Vita juga tentang artificial intelligence (AI). Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya,” kata dia menyebut Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd.
Ia menegaskan, kita bisa mengubah ancaman—kalau bisa disebut sebagai ancaman itu AI—menjadi sebuah kesempatan. Progres, advantagement di bidang teknologi bisa kita manfaatkan sebesar-besarnya.
“Saya kira itu sudah dibuktikan oleh SDMM dari siswa-siswanya di kelas V dan VI yang sudah menghasilkan game digital learning yang sangat luar biasa. Tadi ada space hunter, catching baseball, dan yang lain. Saya kira ini bisa berkembang terus,” ungkapnya.
Sekolah berbasis masyarakat seperti Muhammadiyah, lanjutnya, punya ruang lebih besar untuk berinovasi dan berkreasi sesuai dengan aspirasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kedua dan ketiga, tantangan sosiokultural dan lingkungan. “Ini juga tantangan yang sangat luar biasa, perubahan demografi, juga perubahan lingkungan,” ujarnya.
Perubahan lingkungan ini, kata dia, mungkin sesuatu yang belum pernah kita pikirkan secara mendalam. “Mungkin SDMM ke depan juga bisa menjadi pionir dalam meningkatkan kesadaran climate change, perubahan iklim,” harapnya.
Alpha menegaskan, pengaruh climate change ini besar sekali. “Bukan sekadar memasang solar panel, tetapi lebih dari itu. Ada waste management, higienitas, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan climate change,” jelasnya.
Tak hanya itu, Alpha juga menjelaskan tantangan pengembangan sumber daya manusia ke depan. Ada 4.0 industrial revolution. Di sini tertulis 35 persen core skills akan hilang pada 2025. Lalu 65 persen tumbuh kompetensi atau pekerjaan baru yang berbasis teknologi informasi.
“Mungkin Bapak Ibu tidak pernah menyangka dulu saat kelas V SD bisa membuat digital game seperti yang dibuat anak-anak Bapak Ibu saat ini. Itulah kompetensi baru yang berbasis teknologi informasi,” kata dia.
Selanjutnya ada globalisasi. Sebanyak 14,2 juta tenaga kerja cakap akan bermigrasi antarnegara ASEAN. “Tadi saya berbicara dengan Ustadz Aziz, ternyata siswa-siswa kita sudah berkomunikasi berinteraksi dengan siswa dari negara lain. Jadi di sini ada unsur global citizenship dan saya kira itu sudah dimulai oleh SDMM,” ungkapnya me yebut Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik M. Fadloli Aziz MSi.
Kebutuhan domestik kita, lanjut Alpha, 58 juta tambahan tenaga kerja cakap pada 2030. Dan millenial digital native dan aktif pengguna sosial media.
“Tadi malam kami berdiskusi bagaimana tantangan digital learning, bagaimana Bapak Ibu menyikapi chat GPT, artificial intelligence, memanfaatkannya sebagai sebuah peningkatan achievement, bukan sebuah distractive power, ya bukan sesuatu yang merusak,” tegasnya. (*)
Penulis Ria Pusvita Sari