PWMU.CO – “Luar Biasa”. Kalimat itulah yang terucap dari semua peserta Kelompok 2 Cabang dan Ranting Expo 2017 saat mengakhiri serangkaian agenda dengan mengunjungi ranting Godog, Laren, Lamongan, (14/5). Oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) ini dinobatkan sebagai juara 2 tingkat nasional.
Rombongan merasa terhormat dengan sambutan ucapan selamat datang di gapura pertama memasuki desa. Sambutan makin meriah seiring dengan penampilan drumband MIM I Godog dalam menyambut rombongan. Tidak terkecuali, 1.000-an warga Muhammadiyah setempat juga dengan sabar menanti rombongan di aula perguruan Muhammadiyah Godog.
Dalam sambutannya, Ketua PRM Godog, Nasihin SPdI, mengatakan bahwa Godog merupakan cikal bakal kader Muhammadiyah yang berada di sekitarnya: Brangsi, Keduyung, Bulu Brangsi dan sebagainya.
(Baca juga: Inilah Cabang dan Ranting Unggulan Tahun 2017 yang Ditetapkan PP Muhammadiyah dan Penelitian LPCR: Ternyata Cabang-Ranting yang Rata-Rata Unggul Itu karena …)
“Almarhum KH Showab Mabrur sebagai perintis Muhammadiyah Godog mampu melahirkan banyak kader militan yang tersebar di mana pun Muhammadiyah eksis. Termasuk anak beliau sendiri, almarhum KH Zainul Muttaqin.”
“Amal Usaha yang sudah kami miliki adalah PAUD, TK, MI, MTs, dan MAM. MIM 1 Godog merupakan sekolah Dasar pertama yang ada di kecamatan Laren karena berdiri pada tahun 1945,” terang Nasihin tentang kepeloporan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan di Laren.
“Selain itu, PRM Godog juga punya AUM berupa pondok pesantren, 9 mushola, dan koperasi aset senilai 1,5 miliar,” tambah Nasihin.
(Baca juga: “Tirulah Ranting Muhammadiyah Sendang Harjo yang Punya Unit Usaha Beromset Rp 15 Juta per Hari”)
Dengan banyaknya warga setempat dan sekitar yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, PRM Godog juga membuka AUM dalam bentuk jasa transportasi dan pengiriman uang dari Malaysia ke Indonesia. “Kami juga membuka usaha jasa pengiriman uang dari luar negeri bekerja sama dengan PCIM Malaysia, jasa transportasi,” tambahnya lagi.
“Belum lagi geliat LAZISMU dengan pengumpulan zakatnya, membuat warga Godog yang 100 persen Muhammadiyah ini selalu sibuk ber-Muhammadiyah” jelas Nasihin.
Dengan berbagai AUM yang ada, PRM Godog memang sangat terlihat mandiri, bahkan dalam hal santunan. Sebab, di PRM ini juga ada Sinoman dengan memberi santunan sebesar Rp 1.400.000 untuk warga yang meninggal dunia.
“Terkadang dalam satu bulan ada 6 orang yang meninggal dunia. Jadi bisa dihitung sendiri,” ujar Nasihin yang disambut geerrrr hadirin .
(Baca juga: Sempat Dikunjungi Haedar Nashir, Inilah Produk Unggulan Sorgum Aisyiyah Patihan dan Haedar Nashir di Jl Haedar Nashir: Itu Pasti Jalan Terjal Ya..)
Bukan hanya Muhammadiyah, PR Aisyiyah juga tidak kalah gesit dalam membangung kegotong-royongan warga. “Aisyiyah juga masih menggalakkan jimpitan beras 1 kilogram tiap bulan,” tambah Nasihin. “Karena banyaknya sumber dana itulah sehingga Godog bisa mandiri dalam pendanaan setiap even.”
Setelah pemaparan dari PRM, dan juga penelitian sebelumnya oleh LPCR, Wakil Ketua LPCR PWM Jatim, Nugroho, menyampaikan apresiasinya untuk PRM Godog. “Godog merupakan percontohan nasional yang harus ditingkatkan soliditas, termasuk juga pada semua lini ortom,” ujar Nugroho .
Sementara Joko Sustanto yang mewakili LPCR PP mengatakan bahwa dipilihnya Godog karena memenuhi 6 kreteria yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah. Yaitu, keunggulan dalam bidang pembinaan jamaah, keorganisasian, ekonomi AUM, kreatifitas yang inovatif, mobilisasi AMM, dan pemanfaatan media untuk dakwah.
(Baca juga: Aktivis Muhammadiyah yang “Lahirkan” Petani-Petani Melon Golden Apollo)
“LPCR sengaja mendesain acara dengan kunjungan langsung pada ranting – ranting unggulan. Sehingga tidak hanya pada wacana, melainkan bisa sharing dan melihat secara langsung bagaimana warga Godog mengelola AUM untuk sebuah gerakan dakwah,” terang Joko.
Dra Suhuliya MM Sekretaris PRA Godog, sangat kaget dan bangga ketika dengar PRM Godog dinobatkan sebagai juara 2 tingkat nasional. “Saya hampir gak percaya. Tapi setelah diumumkan di aula tadi, baru percaya sekaligus sangat senang,” ungkap Suhuliyah.
Sementara itu, Sukiyatno, yang mewakili PWM Kalimantan Tengah (Kalteng) juga ikut senang dan bersyukur bisa mengunjungi PRM Godog. “Saya berada di PRM Godog ini serasa di PWM Kalimantan Tengah,” ujar Sukiyatno setelah melihat secara langsung dinamika Muhammadiyah di Godog.
(Baca juga: Kepala Desa yang Aktivis Muhammadiyah Ini Berhasil Sulap Desa Pujon Kidul Jadi Wisata Edukasi)
“Luar biasa penataan desa berbasis Muhammadiyah ini. Lihat desa ini bagus, kelihatannya sederhana, tapi menata seperti ini juga sulit,” ungkap peserta lain, Roni, yang berasal dari PRM Longkean Bodeh Pemalang yang juga Kepala Desa.
“Godog merupakan ranting yang pernah didoakan oleh Pak AR (KH AR Fachruddin, red) sebagai ranting teladan se-Indonesia,” begitu Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah, Kombes pol (purn) Jamaludin Ahmad, di sela-sela membacakan juara dan nominator Cabang dan Ranting Unggulan 2017 PP Muhammadiyah.
Semoga spirit kemajuan seperti Godog terus menular ke penjuru nusantara. (uzlifah)