Terharu Ikut Robohkan Sapi, Pengalaman IPM SMP Mupalas saat Jadi Panitia Kurban; Liputan Kontributor PWMU.CO Muhammad Syaifudin Zuhri.
PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 14 Surabaya (Mupalas) mengikuti anjuran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam penyembelihan hewan kurban, Kamis (29/6/23).
Mulai pukul 06.00, jajaran pimpinan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Mupalas bersama para guru melaksanakan penyembelihan seekor sapi dan empat kambing. Kegiatan tersebut bertempat di pelataran Masjid Al Ittihaad, Jalan Manukan Kulon Nomor 1 Tandes, Surabaya.
“Kurban di SMP Muhammadiyah 14 Surabaya berasal dari para guru untuk dibagikan kepada siswa dan warga. Sedangkan IPM dilibatkan dalam panitia untuk pemotongan hingga pembagian,” kata Ketua Panitia Kurban SMP Mupalas Drs Kaumin Khamidun.
Insyaallah, lanjut dia, sapi dan kambing akan dibagikan untuk 55 siswa dan 75 warga. “Dari sebelas kelas di Mupalas, tiap kelas dipilih lima siswa yang dianggap berhak menerima. Diambil di sekolah pukul 11.00 siang,” kata Kaumin.
Demi memberikan pelajaran langsung bagaimana tata cara penyembelihan dan pengolahan hewan kurban kepada siswanya, maka SMP Mupalas membiasakan pelaksanaaan penyembelihan kurban selalu pada hari Tasyrik.
“Mengingat sekolah kami di atas gedung Masjid Al Ittihaad, maka setiap penyembelihan kurban tidak bersamaan dengan masjid agar tidak bersamaan. Selalu di hari Tasyrik, agar siswa bisa terlibat langsung sebagai pembelajaran tata cara berkurban,” papar Kaumin yang pernah menjadi Kepala SMP Mupalas dari 2010-2019.
Robohkan Sapi
Di antara pimpinan IPM Mupalas yang hadir, ada nama Erdiansyah Rahmad (8D) dan David Gofur Pratama (8D), keduanya merasa terharu saat terlibat langsung dalam merobohkan sapi untuk disembelih.
“Saya dan David ikut pengang tali di bagian badan sapi sisi kiri kami berdua disuruh narik kencang hingga sapi langsung roboh dan disembelih. Saya sangat terharu melihat sapi kejet-kejet, ini pertama kalinya saya terlibat langsung kegiatan kurban,” aku Erdiansyah anggota IPM SMP Mupalas 2023-2024.
Menurut kepala SMP Mupalas, Hanif Azhar MPd, dalam empat tahun ini kegiatan kurban masih bersifat terbatas dari guru sehingga belum banyak daging kurban yang dibagikan untuk siswa dan warga.
“Sejak wabah Covid-19 kegiatan kurban dilakukan terbatas dihimpun dari para bapak-ibu guru. Maaf, saya sengaja mewajibkan guru untuk belajar berkurban lewat menabung di sekolah. Dana yang terkumpul baru dirupakan untuk beli sapi patungan atau kambing,” jelas Hanif.
Insyaallah tahun depan, lanjut Hanif, sekolah akan membuka kembali partisipasi para wali murid dan donatur untuk menghimpun iuran atau infak kurban.
“Harapannya dengan kurban lebih banyak, bisa lebih memeriahkan atau memakmurkan juga bisa menjadi sarana menyiarkan bentuk kegiatan sosial SMP Muhammadiyah 14 Surabaya kepada seluruh wali murid, warga sekitar dan tokoh-tokoh masyarakat,” jelas Hanif.
Demi menjaga kesucian masjid, lanjut dia, semua proses penyembelihan, pemotongan, penimbangan hingga pengemasan dilakukan di pelataran masjid dengan disediakan terop atau tenda.
“Alhamdulillah halaman masjid Al Ittihaad cukup luas, sehingga teras masjid steril dari aktivitas kurban. Kurban yang kami bagikan kali ini berisi tujuh ons daging murni ditambah balongan. Khusus jeroan sengaja tidak kami bagikan,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.