PWMU.CO – Masa reses DPRD Kabupaten Kediri diisi anggota Fraksi PAN M Yusuf Azis SP dengan dialog bersama 100 tokoh masyarakat. Acara bertempat di kampung Inggris Jl Lamtama 2 Desa Tulungrejo Kecamatan Pare Kediri, Selasa (27/6/2023).
Para tokoh masyarakat itu terdiri dari agamawan, kelompok perikanan, peternakan, tani, dan perwakilan lainnya.
Yusuf Azis yang anggota Komisi 4 DPRD Kabupaten Kediri menjelaskan, pembangunan sudah dimulai di Pare. Seperti jogging track di lapangan Desa Tulungrejo. Warga bisa olahraga di situ. ”Sudah siap diserahkan ke pihak desa sarana olahraga baru itu,” kata anggota Partai Amanat Nasional ini..
Yusuf Azis juga menerangkan, adanya eskalator di sejumlah ruas jalan, tiba tiba ada galian tanah mungkin masyarakat kepo buat apa? ”Itu bagian dari pengembangan Kampung Inggris oleh Pemkab. Kampung Inggris ini menjadi ikon dan aset yang tidak ternilai besarnya,” katanya.
Pembangunan itu dilaksanakan sesuai usul warga kepada anggota DPRD di masa reses beberapa waktu lalu. ”Usulan itu kami tamping saat masa reseslalu diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Kediri dan sekarang diwujudkan,” tuturnya.
Wilayah Plemahan dan Badas juga yang menjadi daerah penyangga Kampung Inggris juga mendapat manfaat. Bukan hanya Desa Tulungrejo, Pelem, atau Bringin.
”Setelah infrastruktur, program pembangunan berikutnya berkaitan sumber daya manusia (SDM). Misalnya, remaja yang suka begadang di Taman Kota Pare dicarikan solusi agar kegiatannya jadi bermanfaat,” katanya.
Dia mencontohkan pembangunan SDM lewat kegiatan masjid. ”Masjid jangan hanya untuk tempat shalat saja tapi juga menjadi mengader umat dan pembelajaran. Alhamdulillah di samping kanan jenengan ini kami bangun Masjid Imam Balqi, tempat anak milenial berkegiatan,” ujar Yusuf Azis.
Dia menerangkan, masjid itu tanpa pintu, tanpa jendela terbuka 24 jam. Artinya siapapun nanti bisa ke sini. Bisa melaksanakan aktivitas untuk membangun sumber daya manusia yang unggul melalui masjid.
Di forum itu juga hadir anggota tim Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Kabupaten Kediri Aris Suprianto. Dia menjelaskan, koridor utama kampung Inggris mulai dibangun.
Pembangunan kawasan Kampung Inggris terhadap 7 permasalahan meliputi perumahan, drainase, jalan, air minum, sampah, risiko kebakaran, dan masalah limbah.
Dari kebutuhan dana pembangunan Rp 56 miliar di master plan, sambung dia, disetujui Pemkab dan DPRD senilai Rp 25 miliar yang sekarang sedang dikerjakan pembangunannya.
”Dibangun koridor utamanya dulu menjadi seperti Malioboro Yogyakarta. Konsepnya di Kampung Inggris ada dua pintu gerbang. Satu diletakkan di Jl. Veteran simpang 3 Jl. Brawijaya Desa Pelem. Kedua, pintu gerbang dari sisi timur di Jl. Pancawarna SMP al- Fath ke timur,” terangnya.
Dari pintu gerbang itu ada lapangan parkir dua di Jl. Veteran. Di situ sudah dibangun pusat jajanan. Daerah itu bus tak boleh lewat Kampung Inggris karena bikin macet. Bus dari Surabaya berhenti di parkir timur. Masuk Kampung Inggris pakai ojek atau sepur kelinci.
Titik utama Kampung Inggris Jl Anyelir daerah Basic English Course Mr Muhammad Kalen Osen. Koridor penyambungnya adalah Jl. Pancawarna sebelah utara Masjid Imam Balqi ini, kemudian ke selatan Jl Lamtama lalu ke barat menyeberang ke Jl. Aster belok ke kiri ke Jl. Anyelir.
Paling bagus spot jalannya paling lebar adalah Jl. Lamtama dijadikan seperti Malioboro Yogya di Kota Pare ini. Dalam masa reses ini Yusuf Azis meminta masukan masyarakat.
Penulis Dahlansae Editor Sugeng Purwanto