Delapan Amalan Ringan
Dia pun manyampaikan delapan amalan ringan yang bisa dilakukan umat Islam, dan amalan tersebut memiliki nilai seperti ibadah haji.
Pertama, niat yang tulus benar-benar ingin melaksanakan haji.
“Di antara kasih sayang Allah kepada umat ini adalah niat baik sudah dicatat satu kebaikan meski belum terlaksana. Allah mencatat kebaikan dan keburukan. Tidak terlaksana kebaikan itu sudah tercatat 1 kebaikan. Kalaupun tidak terkabulkan sudah ada pahala,” jelasnya.
Jauhar pun menjelaskan, di dunia ini ada empat golongan manusia. Yakni Allah berikan ilmu dan harta, sehingga bisa berbadah maksimal. Namun sebaliknya, ada yang diberikan ilmu tanpa diberikan harta. Salah satu contohnya orang yang tidak bisa berhaji.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya dunia ini terdapat empat kelompok manusia: pertama, hamba yang diberikan harta dan ilmu. Kedua, orang yang Allah berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dan dia tulus niatnya sambil berkata: “Seandainya saya memiliki harta seperti di fulan, maka saya akan beramal sebagaimana si fulan beramal. Dengan niatnya itu, maka dia mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakannya.” (HR Tirmidzi).
“Dari hadits ini, maka apabila ada seorang hamba yang tidak mampu berhaji karena keterbatasan hartanya, atau ada uzur lainnya, lalu dia berdoa: ‘“’Ya Allah seandainya aku memiliki harta seperti pak haji itu, maka aku akan melaksanakan ibadah haji.’”’ Jika orang tersebut tidak dapat melaksanakan haji seumur hidupnya, maka insyaallah dia telah mendapatkan pahala haji seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang telah berhaji,” paparnya.
Kedua, berdoa sepenuh hati. Permohonan dan doa yang tulus sepenuh hati untuk melakukan kebaikan, dapat mendatangkan pahala meskipun doa itu tidak terkabul atau terwujud. Barang siapa yang memohon kebaikan kepada Allah, apapun bentuk kebaikannya, maka dia akan diberikan pahala seperti yang dia minta meskipun dia belum mampu melaksanakannya, termasuk ibadah haji ini.
“Maka jangan lupa terus berdoa, agar Allah memberikan kesempatan kita untuk melaksanakan ibadah haji. Kalau doa itu terwujud, maka insya Allah kita mendapatkan dua kebaikan: terwujud doanya, dan mendapatkan pahala hajinya. Namun jikapun tidak terkabul, maka kita telah mendapatkan pahala sebagaimana yang Allah janjikan,” katanya.
Ketiga, menjaga shalat lima waktu berjamaah di masjid.
Dari Abu Umamah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang sedang berihram haji. Dan barang siapa yang keluar untuk melaksanakan tasbih dhuha (shalat dhuha). Dia rela susah payah untuk itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang melaksanakan ibadah umrah. Dan shalat setelah shalat tanpa diikuti oleh permainan di antaranya, akan dicatatkan pelakunya di maqam illiyyin.” (HR Abu Daud).
“Kenapa orang yang keluar menuju masjid medapatkan pahala seperti orang yang berhaji? Para ulama menyebutkan bahwa itu dikarenakan mereka sama-sama menuju rumah Allah. Yang melaksanakan haji keluar menuju rumah Allah Masjidil Haram, sementara yang shalat berjamaah keluar dari rumah mereka menuju rumah Allah juga yaitu masjid-masjid terdekat,” jelasnya.
Keempat, shalat Subuh berjamaah dan diikuti dengan shalat Isyraq
Diriwayatkan oleh Anas bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa shalat subuh berjamaah, lalu dia tetap tinggal di tempat dia shalat hingga terbit matahari, lalu dia shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah.” Anas melanjutkan, Rasulullah bersabda: “Yaitu pahala yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi).
“Hadirin yang dirahmati Allah, dalam hadits ini Rasulullah SAW tidak hanya mengatakan mereka mendapatkan pahala haji dan umrah, tapi diikuti dengan kata sempurna. Artinya, betapa banyak orang yang melaksanakan ibadah haji namun tidak mendapatkan pahala apa-apa dan tertolak pahalanya. Tapi Rasulullah SAW mengatakan bahwa seseorang yang shalat shubuh lalu diikuti shalat isyraq maka mendapatkan pahala haji dan umrah yang sempurna. Bukan hanya sekali, tapi tiga kali kesempurnaan. Sempurna. Sempurna. Sempurna.
Baca sambungan di halaman 3: Amalan Kelima sampai Kedelapan