Bukti Cinta Allah
Ketiga, bukti kecintaan Allah kepada hamba-Nya. “Ada banyak sekali tanda-tanda cinta-Nya kepada hamba-Nya, di antaranya adalah sakit, kehilangan harta, dan sebagainya,” jelasnya.
Su’ud menyampaikan sebuah hadits, “Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya cobaan. Dan sesungguhnya, apabila Allah suka kepada suatu kaum maka Allah berikan cobaan kepada mereka; siapa yang ridha maka baiknya keridhaan (Allah) dan siapa yang marak baginya kemurkaan (Allah).” (at-Tirmidzi).
“Sungguh kita akan menjadi hamba yang istimewa jika kita selalu ‘diperhatikan’. Bentuk perhatian Allah melalui ujian dan cobaan,” urainya.
Keempat, Allah sedang menyiapkan hadiah terbaik untuk hamba-Nya. Menurut Su’ud, tidak mungkin Allah menguji terus menerus hamba-Nya, kecuali akan datang kabar gembira. Su’ud mengutip firman AllahL
{وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ (155) الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (156) أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk (al-Baqarah, ayat 155-157).
“Mari kita perhatikan di ujung ayat, Allah meletakkan kabar gembira setelah ada ujian. Setelah bersusah-susah berakhir kegembiraan. Yakinlah ujian itu hanya sedikit dan sebentar. Masih banyak nikmat yang kita peroleh, namun kita hanya mengingat kesulitan yang hanya sebentar,” ujarnya.
Su’ud mengakhiri khutbah dengan doa. Para jamaah khusuk mengikuti sambil mengangkat tangan.
Shalat Idul Adha yang diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Masjid Al-Muslimun Blimbing ini dihadiri tidak kurang dari 1.500 jamaah. Usai shalat, jamaah membubarkan diri dengan tertib.
Salah satu panitia, memberi komando, “Di mohon panitia tetap tinggal di tempat untuk merapikan lapangan.” Puluhan remaja sigap dan tanggap memenuhi instruksi tersebut. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni