PPNA Dorong PWNA Jatim Hadirkan Program yang Inklusif. Liputan Yunia Zahrotin Nisa’, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) Ariati Dina Puspitasari mendorong Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur untuk menghadirkan program dan gerakan yang inklusif.
Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Ta’aruf dan Rapat Kerja PWNA Jatim Periode 2022-2026 yang digelar di BPSDM (Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia) Provinsi Jatim, Sabtu-Ahad (24-25/6/2023).
Selain Ketua Umum PPNA, acara ini juga dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua PWM Jatim Prof Dr Thohir Luth, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Siti Dalilah Candrawati.
Dalam sambutannya, Ariati Dina Puspitasari mengatakan, periodesasi kepengurusan Nasyiatul Aisyiyah yang seharusnya berakhir tahun 2020, mundur menjadi tahun 2022.
“Sehingga pergantian kepemimpinan PPNA baru dilaksanakan pada Muktamar Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah di Bandung Desember 2022. Perpanjangan kepengurusan ini terjadi akibat dampak pandemi yang membatasi kegiatan offline,” tutur Dina, sapaan akrabnya.
Pujian Ketua PPNA untuk PWNA Jatim
Perempuan kelahiran Semarang, 2 Mei 1986 ini mendorong seluruh tingkatan kepemimpinan di Nasyiatul Aisyiyah baik wilayah, daerah, cabang, ranting agar segera melaksanakan musyawarah pergantian kepemimpinan secara berjenjang di tahun 2023 ini.
“Sekarang sudah tahun 2023, benar kata Ayunda Desi (Desi Ratna Sari Ketua PWNA Jatim) tadi, jika seluruh PDNA di Jatim harus segera melaksanakan Musyda,” tegasnya.
Dina pun sempat memuji PWNA Jatim yang banyak mendapatkan dukungan, baik dari jajaran pemerintahan, swasta, hingga sesama organisasi otonom (ortom). Termasuk dari Ikatan Suami Nasyiatul Aisyiyah (ISNA).
“Bahkan kata Ayunda Desi ada karangan bunga dari ISNA (Ikatan Suami Nasyiatul Aisyiyah) yang tertulis, ‘Kami mendukung dari jalur darat, laut, dan udara.’ Tentu ini luar biasa,” pujinya disambut senyum para hadirin.
Sekretaris Bidang Perempuan Anak, Lansia, dan Disabilitas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2022-2027 ini menambahkan, salah satu ciri Nasyiatul Aisyiyah adalah gerakan perempuan ramah anak.
“Sehingga wajar jika kegiatan Nasyiah biasanya disediakan educare yang berfungsi membantu para kader menjaga putra-putrinya saat berkegiatan,” katanya.
Dorong PWNA Jatim Hadirkan Gerakan yang Inklusif
Dosen Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini pun mengingatkan, bahwa Nasyiatul Aisyiyah memiliki tugas dakwah pencerahan di bidang agama, pendidikan, lingkungan kemasyarakatan, keperempuanan, ekonomi, dan teknologi.
“Kewajiban sebagai Muslim menciptakan peradaban utama, sebagaimana cita-cita Muhammadiyah yang termaktub dalam Surat Saba ayat 15 yang berbunyi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” jelas Sekretaris Umum PPNA 2016-2022 tersebut.
Alumni Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta 2004 ini juga mengingatkan agar kader Nasyiatul Aisyiyah senantiasa menguatkan langkah spirit ketauhidan dengan bertumpu pada ittiba‘ rasul (mengikuti ajaran Rasulullah Muhammad SAW).
“Ittiba’ Rasul menjadi napas kita, ciri gerakan kita. Kita juga patut bersyukur, karena Nasyiah mampu bertahan hingga usia 95 tahun,” kata Dina.
Dengan semangat al-Maun dan al-Ashr, Dina mendorong PWNA Jatim untuk menghadirkan program yang berdampak ke masyarakat luas. Selain itu agar berjejaring dengan pemerintah dan swasta, juga memasifkan potensi, sehingga terbentuk inklusifitas gerakan.
“Gerakan dan kepribadian harus inklusif. Termasuk gerakan di PRNA juga harus ditekankan pada gerakan yang berbasis potensi lokal. Dengan demikian saya berharap tujuan PWNA Jatim yang progresif berkemajuan dapat tercapai,” ujarnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni