Harapan Kader Perantauan pada Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Modo
PWMU.CO — Gema dan syiar Musyawarah Cabang (Musycab) Je-8 Muhammadiyah dan Musycab Ke-6 Aisyiyah Modo terdengar juga di kalangan aktivis Muhammadiyah di perantauan. Diam-diam para kader asal Modo ini memantau dan mengikuti perkembangan Persyarikatan tempat mereka dilahirkan.
Beberapa kader tersebut dihubungi PWMU.CO, Senin (26/6/2023) untuk dimintai tanggapan, harapan, dan pesan terhadap pelaksanaan regenerasi di tubuh Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam Musycab yang digelar Ahad, 2 Juli 2023.
Muhammadiyah Modo Banyak Melahirkan Kader Militan
Kusnul Mutakim, pemuda asal Dusun Sumberwungu Desa Kedungpengaron, melalui chat WhatsApp, mengungkapkan bahwa Lamongan merupakan gudangnya kader militan Muhammadiyah. Dan Modo adalah salah satu pabriknya. Sedangkan Musycab adalah bagian dari proses produksi yang akan menghasilkan generasi-generasi baru kader Muhammadiyah.
“Semoga Musycab ke-8 ini menjadikan Muhammadiyah Modo semakin produktif mencetak kader-kader Sang Surya yang bersinar ke segala arah, dan menyinari tanpa lelah. Selamat dan Sukses Musycab ke-8 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Modo,” demikian pesan pria yang sekarang tinggal di Pelaihari, Kalimantan Selatan.
Ahmad Fadloli, salah satu alumnus MI Muhammadiyah Kedungwaras yang lulus tahun 1982 berharap Musyawarah Cabang Muhammadiyah Modo dapat berlangsung dengan sukses sesuai dengan agenda yang sudah ditetapkan, menghasilkan keputusan-keputusan yang mencerahkan dan menggerakkan semua warga Muhammadiyah Modo untuk memajukan pergerakan.
Fasilitator USAID dan TLtim pengembangan di Kemdikbud 2012-2018 ini secara khusus memberikan catatan dan kesan. “Muhammadiyah di Modo perkembangannya cukup pesat baik dari lembaga pendidikan, kegiatan-kegiatan penguatan kader, pengelolaan aset, dan program-program lain yang bertujuan memajukan persyarikatan. Olehnya itu, menurut saya kepemimpinan yang akan terpilih nanti agar tetap melanjutkan program-program yang sudah baik dan mencari peluang lain agar Muhammadiyah Cabang Modo secara kualitas dan kuantitas dapat meningkat secara signifikan dengan tetap membumikan islam berkamajuan,” ujar lulusan SMP Muhammadiyah 1 Babat, 1985 ini.
Pesan Wakil Ketua PDM Kota Samarinda
Zainal Arifin, kader Modo yang sejak 5 Januari 2003 hijrah di Samarinda, Kalimantan Timur, merasa bahagia karena Muhammadiyah Modo termasuk bagus perkembangannya. “Saya selalu memantau dari berita online dan cerita para famili, bahwa Muhammadiyah Modo sangat aktif,” kesan suami dari Wiwit Sufiatun ini.
Zainal, dalam Musyda Muhammadiyah Kota Samarinda menduduki Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) periode 2022-2027. Dari berbagai pengalaman di Muhammadiyah yang ia ikuti, Zainal menulis lima pesan dan harapan kepada kepemimpinan Muhammadiyah periode mendatang.
Yaitu perkuat ideologi sebagai basis gerakan agar kokoh ditengah pusaran ideologi gerakan-gerakan yang lain, perkuat dan perluas kaderisasi untuk transformasi kepemimpinan Muhammadiyah ke depan, semarak dan gembirakan dakwah Muhammadiyah agar lebih masif dan umat lebih tercerahkan, pendidikan sebagai sarana yang paling strategis dalam mendakwahkan Islam agar lebih ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya, dan membangun ekonomi Muhammadiyah sebagai pilar ke-3 (selain pendidikan dan kesehatan) untuk menopang gerakan persyarikatan.
“Selamat dan sukses Musycab ke-8 Muhammadiyah Modo. Semoga melahirkan pemimpin dan program yang memajukan dan mencerahkan umat,” harap Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda ini.
Pesan singkat juga disampaikan oleh Mohamad Nurhuda, alumnus Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2018. “Semoga lancar, menjadi yswatun hasanah dan berkeadaban. Di sisi lain juga sebagai gerakan pencerah dalam setiap sendi kehidupan. Semoga menghasilkan keputusan yang strategis untuk menjadi acuan dan langkah 5 tahun ke depan ” tutur alumnus SMK Muhammadiyah 6 Modo yang sekarang bekerja di Teknisi Tambak Udang PT Hijrah Sumbawa, NTB.
Harapan Kader Putri terhadap Aisyiyah
Kader putri Aisyiyah kelahiran Modo Relung Fajar Sukmawati yang sekarang menempuh S2 di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, berharap agar Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Modo melahirkan bibit-bibit baru yang unggul dan berkualitas.
“Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah pilar bangsa. Dari gerakan ini lahir Negara Kesatuan Republik Indinesia, maka ke depan Muhammadiyah harus diurus dengan para tokoh agama dan pemimpin yang penuh keikhlasan,” tutur penulis buku Be Resilient Muslimah!.
Relung juga berjanji akan membantu dan selalu berdakwah melalui Aisyiyah. “Selamat ber-Musycab, semoga sukses dan penuh keberkahan,” tulis anggota Departemen Pustaka, Informasi dan Teknologi, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kota Yogyakarta Periode 2022-2026.
Harapan juga datang dari kader putri yang sekarang menjadi Sekretaris I Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Hanif Mu’allifah. Dia turut menyambut senang Cabang Aisyiyah Modo akan melakukan penyegaran kepemimpinan.
“Selamat dan sukses Musyawarah Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Modo, semoga permusyawaratan ini tidak sekedar pergantian kepemimpinan saja melainkan merefresh ide gerakan kemanusiaan universal melalui berbagai persoalan keumatan,persyarikatan dan kebangsaan untuk mewujudkan modo yang berkemajuan dan berkeadaban,” tandas wanita kelahiran Dusun Kampak Desa Jegreg, tempat dilangsungkannya Musycab.
Hanif, berharap permusyawaratan berjalan dengan baik dan tertib dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persyarikatan, yang akhirnya akan melahirkan pemimpin yang amanah. (*)
Penulis Mohamad Su’ud Editor Mohammad Nurfatoni