PWMU.CO – Smamsi seperti rumah kedua bagi kami. Begitu kesan siswa SMA Muhammadiyah 4 Sidayu Gresik Jawa Timur yang mengikuti acara wisuda, Rabu (21/6/2023).
Acara wisuda pengukuhan abituren ke-40 dan penerimaan ijazah serta tutup tahun pelajaran 2022-2023 di Aula KH Ahmad Dahlan Smamsi, sebutan SMA Muhammadiyah 4 Sidayu.
Izat Izzudin, siswa kelas XII IPA, mewakili teman-temannya dalam sambutannya mengatakan, rasa syukur telah bersekolah di sini.
”SMA Muhammadiyah 4 Sidayu bagaikan rumah kedua bagi kami. Singkat cerita tiga tahun sekolah di sini rasanya cepat seperti tiga bulan. Kami menikmati masa-masa di sekolah ini dengan suka dan duka,” katanya.
Dia bercerita, teringat di awal ketika masuk kelas X waktu terjadi wabah Covid-19. Terpaksa menerima pembelajaran daring. ”Setiap hari harus standby di rumah pegang handphone dari pagi. Hingga kami naik kelas XI di situlah kami bisa mengenal langsung teman-teman dan guru-guru,” katanya.
Sekarang di masa transformasi dari pembelajaran daring ke luring, sambung dia, naik ke kelas XII, mulai memikirkan sehabis lulus ini kira-kira kami mau ke mana? Ingin kuliah atau bekerja. ”Kami dihadapkan pada dua pilihan yang membingungkan,” ujarnya.
”Tepatnya pada hari Rabu, 21 Juni 2023 ini telah usai sudah masa kami menjadi siswa SMAM 4 Sidayu. Namun, kami tetap mengingat jasa-jasa bapak ibu guru. Karena seorang guru yang telah mengajarkan kita untuk menghafal, dan mengingat bukan untuk melupakan,” ucapnya.
Dia menuturkan, ucapan terima kasih kepada bapak ibu guru atas segala pendidikan, pengajaran, kasih sayang dan ilmu yang telah diberikannya semoga mendapatkan amal jariyah dari Allah SWT.
Ucapan permohonan maaf juga apabila selama ini kami selama sekolah di sini melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan harapan bapak ibu guru. Misalnya, kami sering terlambat hadir ke sekolah, suka bolos, kurang sopan dan lain-lain.
Izan, sapaannya, juga minta doa restu kepada orang tua yang telah melahirkan, membesarkan, mendukung, dan mendoakan kami hingga bisa lulus di sekolah yang ’mewah’ ini alias mepet sawah dan ’megah’ alias mepet telaga.
Dia minta doa dan dukungan supaya bisa mengamalkan ilmu yang sudah bapak ibu guru berikan sehingga bisa menjadi anak yang berguna dan bermanfaat untuk semuanya.
Penulis Chilmiyati Editor Sugeng Purwanto