Guru KMS Gresik-SDMM Dapatkan Tiga Cara Mengubah Hidup ala Presdir KPM Ridwan Hasan Saputra, Penulis Ria Pusvita Sari
PWMU.CO – Tiga cara mengubah hidup disampaikan Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Dr Ir Raden Ridwan Hasan Saputra MSi dalam kegiatan Asesmen dan Upgrading Guru, Ahad (2/7/2023) di Rumah Makan Koki Kita, Jalan Medaeng Surabaya.
Kegiatan ini diperuntukkan bagi Cabang, Klub MIPA Suprarasional (KMS), Rumah Pendidikan MIPA (RPM), Penanggung Jawab (PJ), guru, dan pegawai KPM di lingkungan Cabang Surabaya dan wilayah Jawa Timur.
Ridwan mengatakan, menjadi manusia suprarasional itu tidak mudah, perlu memakai otak di dada, bukan di kepala. “Yang pertama itu hatinya yang kuat. Mari kita melihat sesuatu itu dari sudut pandang hati,” ujarnya.
Manusia itu, kata dia, diberi pancaindera, hati, dan akal. Tapi kebanyakan hidup di dunia ingin sukses dan kaya, manfaatnya belakangan. “Hidup kita itu pertama harusnya menjadi manusia yang bermanfaat,” tegasnya.
Ia melanjutkan, kalau manusia sudah memahami dirinya, maka Allah sudah menyiapkan Surat Keputusan (SK) jadi apa orang tersebut. “Kalau dia sudah menjalankan dengan maksimal tugas sesuai SK, maka fasilitas akan mengikuti,” ungkapnya.
Bagaimana kita tahu, kita dijadikan apa? Anggota Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah itu mengatakan, Allah memberi kita genetika dari orang tua. “Nah itu salah satu petunjuk kita jadi apa dan proses kita jalani kehidupan itu petunjuk kita mau jadi apa,” ujarnya.
Ridwan mencontohkan, kita sudah meyakini SK sebagai guru, maka fokuslah menjadi guru. “Belajar ngajar-nya yang bagus, gimana. Kalau kita meyakini, Allah akan fasilitasi kepentingan kita,” kata dia.
Ia menjelaskan, ada tiga cara untuk kita bisa mengubah hidup. Pertama, niat bekerja kepada Allah. Kedua, fungsinya memberi manfaat, bukan untuk sukses. Ketiga, fokus.
“Kita harus bisa baca SK kita itu Allah tempatkan sebagai apa. Kalau sudah ditempatkan jadi guru, fokuslah jadi guru,” tuturnya.
Ridwan menegaskan, guru tidak masalah punya pekerjaan sampingan, asal ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
“Misal buat buku, ngajar seikhlasnya, buat pelatihan guru, dan lain-lain,” ujarnya.
Yang paling penting, kata dia, selalu asah kemampuan kita yang terbaik. “Misal pelajari tuh soal-soal olimpiade, metode mengajar yang menyenangkan, tekuni, Allah akan kasih jalan, tiba-tiba jadi pelatih, dan lain-lain,” tegasnya.
Ridwan berharap semua guru bisa fokus meski serba kekurangan. Ia meyakini, Allah akan fasilitasi keinginan sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan kita.
“Pengalaman saya, sejak 2006 fokus di KPM tapi belum punya gedung. Saya akhirnya fokus ngajar, melatih, bikin buku. Tiba-tiba ada yang membantu dari orang tua murid secara bertahap,” kisahnya.
Ridwan menyarankan, kita tidak perlu memikirkan apa yang belum bisa kita jangkau, karena itu urusan Allah. “Tugas kita memantaskan diri sepantasnya. Allah akan fasilitasi,” ujarnya.
Ketika kita fokus mengurus diri sesuai SK, lanjutnya, maka Allah akan buat sukses yang lainnya. “Ngajarbelum tentu perbuatan baik. Bisa jadi ngajar-nya santai, seenaknya, jarang masuk, tidak update kemampuan. Jadi tolong mulai dari sekarang, perbanyak berbuat baik dan jangan mikir saya dapat apa,” tuturnya.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh lima guru KMS Gresik yang juga guru SD Muhammadiyah (SDMM) yaitu Koordinator KMS Gresik Ria Eka Lestari SSi, Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd, Koordinator Kurikulum SDMM Athiq Amiliyah SPd, Koordinator Humas SDMM Rudi Purnawan MPd, dan guru SDMM Askiyatin SPd. (*)