PWMU.CO – Prof Fauzan membuka Program Pelatihan Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) untuk angkatan pertama tahun ini. Kegiatan diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber daya Manusia (Pusdiklat PSDM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Gedung Utama Pusdiklat PSDM UMM, Senin (3/6/2023). Acara akan berlangsung hingga Sabtu (8/6/2023).
Prof Dr Fauzan MPd mengatakan penting bagi setiap mahasiswa baru untuk mulai mengenali potensi diri, minat, dan bakatnya masing-masing.
“Ini karena UMM bertekad untuk mengantarkan mahasiswa menjadi orang yang sukses ke depannya,” kata Prof Fauzan. Dia menambahkan, kunci sukses itu sudah harus mulai dimantapkan sejak sekarang. Pertama, diharapkan setiap mahasiswa memiliki kompetensi akademik yang mumpuni.
“Nah, itu akan kalian tempuh dalam sistem perkuliahan, juga akan dikuatkan dengan berbagai program diskusi mahasiswa dan seminar-seminar di prodi dan fakultas nantinya,” jelas Prof Fauzan.
Kedua, lanjut Prof Fauzan, melalui P2KK ini penting bagi mahasiswa untuk membangun karakter. “Membangun karakter ini memang diperlukan proses panjang dan pengorbanan, oleh karenanya temukanlah potensi diri dan kembangkanlah. Melalui P2KK, kalian mendapatkan penguatan shof skill dan hard skill untuk lebih meningkatkan kompetensi diri, penguasaan bidang ilmu yang diminati, dan keterampilan-ketrampilan penting lainnya”, katanya.
Di P2KK UMM, semua keterampilan itu akan diberikan, sebab ini tidak hanya menjadi kebutuhan dasar kompetensi mahasiswa, tetapi juga untuk membentuk pribadi-pribadi yang berakhlak karimah ke depannya.
Prof Fauzan juga membagikan pengalamannya sebagai mahasiswa baru. Dia bercerita sumber kekuatan membangun masa depan adalah jiwa kemandirian dan kepemimpinanseseorang.
“Apa yang membedakan kalian dengan teman-teman yang lebih pintar di sekolah kalian dulu, adalah jiwa kepemimpinan itu. Kalian akan sukses kalau bisa mengelola jiwa kepemimpinan kalian,” ungkap Fauzan.
Selain itu, mahasiswa juga harus pandai menghindari berbagai godaan yang menghambat proses belajar. “Mahasiswa UMM harus mampu memimpin pribadinya melalui aksi-aksi solutif dalam menghadapi permasalahan, hal ini penting sebagai bekal mahasiswa ketika memimpin orang lain,” lanjutnya.
Menurutnya, kepribadian (akhlak) yang unggul tidak bisa dicapai secara instan, diperlukan pembiasaan dan tekad yang kuat (mental dan spiritual), serta proses yang panjang.
Baca sambungan di halaman 2: Garda Terdepan Menyambut Mahasiswa Baru UMM