Jadi Penjual Sate
Selain pemotong daging, ‘profesi’ lain yang dilakukan guru SDMM yaitu penjual sate. Hal ini dirasakan Navilatul Laila AMd dan Shovi Audinia Hardiyanti SIKom. Mereka yang selama ini berkutat dengan keadministrasian kantor kini beralih profesi jadi tukang sate.
Dengan alat bakar yang disediakan takmir masjid, mereka mengipasi tusukan daging yang sudah terjejer rapi di atas perapian pembakar sate. Kalau tukang sate memakai kipas bambu andalannya, mereka cukup memakai potongan kardus
Dia mengaku kapok nusukin daging ke tusuk sate. Jarinya berdarah karena terkena tajamnya tusuk sate. Untuk itu, dalam kegiatan baksos kali ini dia memilih membantu membakar sate.
Bagi Shovi yang baru kali pertama ikut baksos Idul Adha ini mengaku senang karena bisa membantu menyiapkan konsumsi bagi peserta baksos.
“Rasanya senang bisa mengikuti baksos tahun ini di Dusun Kwasen. Ikut membantu menyiapkan konsumsi sate khususnya dan dinikmati oleh semua panitia menjadi kesenangan tersendiri untuk saya karena baru pertama kali mengikuti agenda baksos Idul Adha,” katanya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.