KH Jamaluddin Kafie, Peletak Dasar Tradisi Menulis di Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep; Oleh M. Anwar Djaelani penulis buku Ulama Kritis Berjejak Manis dan sembilan judul lainnya
PWMU.CO – Sungguh mengesankan, perjalanan hidup KH Jamaluddin Kafie. Misal, lelaki asal Madura ini turut merintis Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep.
Jamaluddin Kafie lahir pada 2 November 1948 di Prenduan Sumenep. Berikut ini sebagian riwayat pendidikannya: KMI Gontor Ponorogo, IAIN Yogyakarta dan IDMS Yogyakarta. Juga, pernah di ABA Magelang, ADIPNU Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, ADPU UNIS Jakarta, dan IAINJ Paiton – Probolinggo.
Dulu, di masa awal pendirian Pesantren Al-Amien Sumenep, KH Idris Jauhari memang mengajak sejumlah rekan alumni Gontor untuk membersamainya. Mereka, seperti Jamaluddin Kafie, Abbasi Fadhil, dan Fadholin.
Sejak 1972 hingga 1992, Jamaluddin Kafie turut membersamai perkembangan salah satu lembaga kepesantrenan terbaik di Jawa Timur itu. Di masa itu sekaligus dia berkhidmat sebagai guru TMI Pesantren Al-Amien Sumenep.
Hal lain, Jamaluddin Kafie merintis berdirinya STID Al-Amien. Selanjutnya, sempat menjadi Dekan STID Al-Amien Prenduan – Sumenep. Bahkan, Jamaluddin Kafie pernah menjadi Sekretaris Yayasan/Majelis Kiai Pesantren Al-Amien Prenduan – Sumenep.
Tak hanya di Pesantren Al-Amien Jamaluddin Kafie berkiprah. Dia juga dosen di STIT/STIS Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk – Sumenep.
Manis di Al-Amien
Ada yang istimewa di Pesantren Al-Amien Sumenep. Di sana, Jamaluddin Kafie bisa dibilang sebagai peletak dasar kegiatan tulis-menulis yang semarak hingga kini. Sementara, dia sendiri dikenal sebagai penulis yang produktif.
Di lingkungan Pesantren Al-Amien Sumenep, Jamaluddin Kafie dikenang sebagai orang pertama yang selalu memotivasi murid-muridnya untuk bergiat di bidang kesusasteraan dan tulis-menulis. Terkait ini, dia konsekwen. Dia memberi teladan. Karya tulisnya banyak.
Koleksi karya tulis Jamaluddin Kafie patut kita acungi jempol. Artikelnya tersebar di berbagai media. Bukunya banyak, baik karya asli sendiri maupun sebagai seorang penerjemah. Semua, ada lebih dari 60 judul. Bukunya, diterbitkan oleh berbagai penerbit.
Berikut sekadar menyebut sebagian karya Jamaluddin Kafie. Pertama, untuk jenis artikel. Pada Juni 1991, di Suara Masjid No. 201 dia menulis artikel berjudul Abul Qasim Az-Zahrawy (936-1013). Tulisan ini, tentang seorang Muslim Spanyol yang sangat terkenal. Di Barat, tokoh yang dimaksud adalah Abulcassis (menurut ejaan Latin). Sementara, nama sebenarnya adalah Abu Al-Qasim Khalaf Al-Zahrawi. Siapa dia?
Dia Muslim, seorang dokter bedah. Prestasinya luar biasa, yaitu telah meletakkan dasar-dasar yang dinamis dalam ilmu bedah. Sampai sekarang, ilmunya masih bermanfaat.
Kedua, untuk jenis buku karya asli. Berikut sekadar dua judul.
- Tasawuf Kontemporer. Tebalnya, xvi+168 halaman. Penerbitnya, Republika – Jakarta. Tercatat, cetakan kedua bertahun 2003.
- Psikologi Dakwah. Tebalnya, vi+81 halaman. Penerbitnya, Indah – Surabaya. Tertulis di cover buku: edisi 1993.
Ketiga, untuk jenis buku karya terjemahan. Sekadar menyebut sebuah judul, yaitu Dialog antara Salaf dan Kholaf.
Sebagai pelengkap, berikut ini beberapa buku karya asli lainnya:
- Wujud Al-Haq,
- Masalah Ruh.
- Islam, agama dan negara.
Baca sambungan di halaman 2: Pelajaran bagi Dai