Hukum Mengkhatamkan Bacaan Al-Qur’an dalam Tiga Hari; Format Baru Fatwa-Fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA; Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim dan Direktur Turats Nabawi, Pusat Studi Hadits.
PWMU.CO – Demi kefakihan dan kepahaman terhadap ayat yang dibaca maka Nabi SAW tidak membenarkan seseorang mengkhatamkan bacaan al-Qur’an kurang dari tiga hari.
Dengan demikian setiap hari dibatasi maksimal sepuluh juz sehingga dapat mengkhatamkan bacaan al-Qur’an tidak kurang dari tiga hari.
Bahkan Nabi SAW menunjukkan ketidakrelaannya kepada Abdullah ibn Amr ketika ia mengkhatamkan bacaan al-Qur’an dalam waktu yang relatif singkat.
Hadits Abdullah bin Amr
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَاقَالَ: (كُنْتُ أَصُومُ الدَّهْرَ, وَأَقْرَأُ الْقُرْآنَ كُلَّ لَيْلَةٍ) (فَزَوَّجَنِي أَبِي امْرَأَةً) (ذَاتَ حَسَبٍ, فَكَانَ يَتَعَاهَدُ كَنَّتَهُ فَيَسْأَلُهَا عَنْ بَعْلِهَا, فَتَقُولُ: نِعْمَ الرَّجُلُ مِنْ رَجُلٍ) (لَا يَنَامُ اللَّيْلَ, وَلَا يُفْطِرُ النَّهَارَ) (لَمْ يَطَأ لَنَا فِرَاشًا وَلَمْ يُفَتِّشْ لَنَا كَنَفًا مُنْذُ أَتَيْنَاهُ) (فَوَقَعَ بِي ((أَبِي) (وَقَالَ: زَوَّجْتُكَ امْرَأَةً) (مِنْ قُرَيْشٍ ذَاتَ حَسَبٍ, فَعَضَلْتَهَا وَفَعَلْتَ, وَفَعَلْتَ؟) (قَالَ: فَجَعَلْتُ لَا أَلْتَفِتُ إِلَى قَوْلِهِ, مِمَّا أَرَى عِنْدِي مِنْ الْقُوَّةِ وَالِاجْتِهَادِ) (فَلَمَّا طَالَ ذَلِكَ عَلَيْهِ) (انْطَلَقَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَكَانِي) (فَقَالَ: ائْتِنِي بِهِ, فَأَتَيْتُهُ مَعَهُ, فَقَالَ: كَيْفَ تَصُومُ؟ فَقُلْتُ: كُلَّ يَوْمٍ) (قَالَ: لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ, وَأُصَلِّي وَأَنَامُ وَأَمَسُّ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي) (فلَا تَفْعَلْ, وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ فِي كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ, فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا, وَإِنَّ ذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ, فَصُمْ وَأَفْطِرْ, وَقُمْ وَنَمْ, قَالَ: فَشَدَّدْتُ, فَشُدِّدَ عَلَيَّ, فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً) (إِنِّي أَقْوَى عَلَى أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ, قَالَ: فَصُمْ مِنْ الْجُمُعَةِ يَوْمَيْنِ: الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ) (فَقُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ, قَالَ: فَصُمْ يَوْمًا, وَأَفْطِرْ يَوْمَيْنِ) (فَقُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ, قَالَ: صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فِي الْجُمُعَةِ, فَقُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ, قَالَ: فَصُمْ أَفْضَلَ الصَّوْمِ) (صِيَامَ نَبِي اللهِ دَاوُدَ, وَلَا تَزِدْ عَلَيْهِ) (فَإِنَّهُ كَانَ أَعْبَدَ النَّاسِ, فَقُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللهِ وَمَا صَوْمُ دَاوُدَ؟) (قَالَ: نِصْفُ الدَّهْرِ) (صِيَامُ يَوْمٍ, وَإِفْطَارُ يَوْمٍ) (وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ) (فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ, فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ) (لَا صَامَ مَنْ صَامَ الْأَبَدَ) (لَا صَامَ وَلَا أَفْطَرَ) (ثُمَّ قَالَ: وَفِي كَمْ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ؟) (فَقُلْتُ: كُلَّ لَيْلَةٍ) (قَالَ: فلَا تَفْعَلْ) (فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ, ذَلِكَ, هَجَمَتْ عَيْنَاكَ وَنَفِهَتْ نَفْسُكَ ((فَاقْرَأ الْقُرْآنَ فِي أَرْبَعِينَ) (يَوْمًا) [فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ] (فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللهِ, لَا تَكُنْ مِثْلَ فُلَانٍ, كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ, فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ) (فَاقْرَأ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ شَهْرٍ) (فَإِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً (وَفِي رِوَايَةٍ: فَإِنَّ لِكُلِّ عَابِدٍ شِرَّةً) وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ) (فَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى سُنَّتِي, فَقَدْ أَفْلَحَ) (وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى مَعَاصِي اللهِ) (فَقَدْ هَلَكَ, فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ) (قَالَ: فَاقْرَأهُ فِي كُلِّ عِشْرِينَ, فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ قَالَ: فَاقْرَأهُ فِي كُلِّ عَشْرٍ, فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أُطِيقُ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ, قَالَ: فَاقْرَأهُ فِي كُلِّ سَبْعٍ) (فَقُلْتُ: إِنِّي أَقْوَى عَلَى أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ) (قَالَ: اخْتِمْهُ فِي خَمْسٍ, فَقُلْتُ: إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ) (قَالَ: فَاقْرَأهُ فِي ثَلَاثٍ) (وَلَا تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ) (فَإنَّهُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فِي أَقَلَّ مِنْ ثَلَاثٍ لَمْ يَفْقَهْهُ) (وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا) (وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا, وَإِنَّ لِصَدِيقِكَ عَلَيْكَ حَقًّا) (وَلِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا) (وَإِنَّ لِوَلَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا) (وَإِنَّكَ لَا تَدْرِي, لَعَلَّكَ يَطُولُ بِكَ عُمُرٌ) وَفِي رِوَايَةٍ: (إِنِّي أَخْشَى أَنْ يَطُولَ عَلَيْكَ الزَّمَانُ, وَأَنْ تَمَلَّ) (قَالَ عَبْدُ اللهِ: فَصِرْتُ إِلَى الَّذِي قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَبِرْتُ) (وَضَعُفْتُ) (قُلْتُ: يَا لَيْتَنِي قَبِلْتُ رُخْصَةَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) (وَلَأَنْ أَكُونَ قَبِلْتُ الثَلَاثَةَ الْأَيَّامَ الَّتِي قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَهْلِي وَمَالِي) (لَكِنِّي فَارَقْتُهُ عَلَى أَمْرٍ, أَكْرَهُ أَنْ أُخَالِفَهُ إِلَى غَيْرِهِ) (قَالَ مُجَاهِدٌ: فَكَانَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو حِينَ ضَعُفَ وَكَبِرَ, يَصُومُ الْأَيَّامَ, يَصِلُ بَعْضَهَا إِلَى بَعْضٍ لِيَتَقَوَّى بِذَلِكَ, ثُمَّ يُفْطِرُ بِعَدَدِ تِلْكَ الْأَيَّامِ, وَكَانَ يَقْرَأُ حِزْبَهِ كَذَلِكَ, يَزِيدُ أَحْيَانًا, وَيُنْقِصُ أَحْيَانًا, غَيْرَ أَنَّهُ يُوفِي الْعَدَدَ إِمَّا فِي سَبْعٍ, وَإِمَّا فِي ثَلَاثٍ) (كَرَاهِيَةَ أَنْ يَتْرُكَ شَيْئًا فَارَقَ عَلَيْهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
Abdullah bin Amr ra. berkata: (Aku biasa berpuasa setahun, menghatamkan Al-Qur’an setiap malam) (Lalu aku hendak dikawinkan oleh bapakku dengan seorang wanita) (yang kaya, dan ia membiasakan menggaulinya untuk mendapatkan anak, dan bertanya ihwal suami harapannya. Wanita itu berkata: Siapapun) (yang tidak tidur di malam hari dan tidak berbuka di siang hari) (tidak menyentuh tikar dan tidak berharap menyentuhnya–menjimaknya–sejak kami mendatanginya) (Maka aku pun) (tertarik padanya) (sedemikian pula bapakku).
(Lalu bapakku berkata: Aku kawinkan Anda dengan seorang wanita) (dari suku Quraisy yang memiliki kedudukan, namun tidak melayani sebagaimana pelayanan istri pada suami pada umumnya) (Aku tidak menggubris ucapannya, karena aku memiliki keperkasaan dan kemauan keras) (Ketika waktu berlarut-larut) (Bapakku mengadukan aku kepada Nabi saw) (Lalu Nabi saw bersabda: Hadirkan dia padaku.
Lalu aku menghadiri beliau bersamanya. Nabi saw bertanya: Bagaimana tata cara puasamu? Aku menjawab: Setiap hari) (Nabi saw bersabda: Padahal aku kadang berpuasa kadang tidak, kadang aku shalat malam dan tidur dan menggauli istriku. Barangsiapa yang enggan terhadap sunahku, maka ia bukan dari golonganku) (Maka janganlah Anda melakukan hal itu, cukup bagimu berpuasa tiga hari setiap bulannya. Sesungguhnya satu kebaikan Anda beroleh sepuluh kalinya, maka itu sama halnya Anda berpuasa setahun secara sempurna.
Maka berpuasa dan berbukalah. Shalatlah malam dan tidurlah. Ia berkata: Aku memperketat diriku, maka aku pun terbeban. Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih memiliki kekuatan) (Aku masih memiliki kekuatan lebih dari itu. Maka Nabi saw bersabda: Kalau begitu berpuasalah pada setiap minggu sebanyak dua hari. Yakni hari Senin dan Kami) (Aku berkata: Aku masih memiliki kekuatan lebih dari itu. Nabi saw bersabda: Kalau begitu berpuasalah sehari dan berbuka dua hari) (Aku berkata: Aku masih memiliki kekuatan lebih dari itu. Nabi saw bersabda: Kalau begitu berpuasalah tiga hari setiap minggu.
Aku berkata: Aku masih memiliki kekuatan lebih dari itu. Nabi saw bersabda: Kalau begitu berpuasalah seutama-utamanya puasa) (Yakni puasa Dawud) (Yaitu puasa separuh tahun dan janganlah anda melebihi darinya) (Dia adalah orang yang paling gemar ibadah. Aku bertanya: Wahai Nabi, apa yang dimaksud puasa Dawud? (Nabi saw bersabda: Yaitu berpuasa separuh tahun) (sehari berpuasa sehari berbuka) (itulah puasa yang paling mulia).
(Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah, aku masih memiliki kekuatan lebih dari itu. Nabi saw. bersabda: Tidak ada lagi puasa yang lebih mulia dari itu) (tidak ada puasa buat selamanya) (tidak puasa dan tidak pula berbuka). (Lalu Nabi saw bertanya: Dalam durasi berapa lama anda menghatamkan al-Qur’an?) (Aku menjawab: Setiap malam) (Nabi saw bersabda: Janganlah Anda melakukan hal itu) (Jika Anda paksakan pandanganmu akan lemah dan semangatmu akan mengendur) (khatamkan al-Qur’an dalam durasi empat puluh hari) (Aku berkata: Aku masih kuat lebih dari itu) (Nabi saw bersabda: Wahai Abdullah, janganlah anda seperti fulan dan fulan, kadang ia shalat malam kadang tidak) (maka hatamkan al-Qur’an dalam durasi satu bulan) (Sesungguhnya pada setiap amalan ada kejenuhan, dan pada setiap kejenuhan ada masanya)
(Barangsiapa yang masa itu ada kecenderungan padaku, maka berbahagialah dia) (namun jika menjurus pada maksiat) (maka ia akan binasa. Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masih mampu lebih dari itu) (Nabi saw bersabda: Kalau begitu khatamkan al-Qur’an dalam durasi dua puluh hari. Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku masih mampu lebih dari itu. Nabi saw bersabda: kalau begitu khatamkan al-Qur’an dalam durasi sepuluh hari. Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku masih mampu lebih dari itu. Rasulullah saw bersabda: Kalau begitu khatamkan al-Qur’an dalam durasi seminggu) (Aku berkata: Aku masih mampu lebih dari itu). (Nabi saw bersabda: Kalau begitu khatamkan al-Qur’an dalam durasi lima hari. Aku berkata: Aku masih mampu lebih dari itu.) (Nabi saw. bersabda: Kalau begitu khatamkan al-Qur’an dalam durasi tiga hari) (dan jangan Anda tambah lagi).
HR Bukhari: 1101, 1102,, 1874, 1875, 1876, 1877, 3236, 4765, 4766, 4767, 4903; Muslim: 1159; Ibnu Khuzaimah: 2105; Abu Dawud: 1391, 1395, 2427; Tirmidzi: 2946, 2947; Nasai: 1763, 2377, 2389, 2390, 2392, 2393; Ahmad: 6477, 6540, 6546, 6764, 6958.
Baca sambungan di halaman 2: Dalil Riwayat Lain