Serius Fokus dan Terus-menerus
Menurutnya, tidak ada yang dipaksa untuk menjadi pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah ini. Mungkin juga amanah yang kita emban itu tidak linier dengan kompetensi yang kita miliki.
“Seorang dokter hewan disuruh mengurus Lazismu. Kemudian sekarang menjadi bendahara PWM Jatim, tentu juga tidak linier. Tetapi saya punya keyakinan bahwa ketika amanah itu kita urus dengan serius, fokus dan terus menerus, maka Insyallah kita akan menemui kejayaan. Karena Allah yang menjanjikan itu,” paparnya.
Jikalau kita serius mengurus amanah di persyarikatan ini, sambungnya, Allah akan menjanjikan banyak jalan untuk kita. Yaitu ketika kita bersungguh sungguh mengurus agama di jalan allah yaitu persyarikatan ini maka akan banyak jalan. Kemudian fokus, artinya jangan menyekutukan
“Terus menerus itu sama dengan istiqamah. Barang siapa yang terus menerus atau istiqamah mengurus agama Allah dan persyarikatan ini, maka janganlah kalian takut. Kita akan disambut malaikat. Dan masih ada bonus surga firdaus,” jelasnya.
“Jadi tidak ada yang tidak mungkin buat kita. Bukankah kita ini adalah orang yang beriman kepada Allah, Allah akan menghadirkan dirinya menjadi pelindung kita semua orang beriman. Bahkan Allah mengeluarkan kita dari jalan gelap menuju jalan terang,” imbuhnya.
Dia memaparkan, kita sama-sama mengemban amanah di persyarikatan ini. Menunaikan amanah itu adalah salah satu syarat seorang menjadi pewaris surga firdaus. Maka jangan sampai kita yang telah dikukuhkan itu kemudian abai terhadap amanah yang diberikan.
“Syaratnya siapapun yang mengemban amanah di persyarikatan, baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah, maka harus orang-orang yang sangat cepat menyambut setiap amal shalih. Harus sangat cepat bersegera terhadap kebaikan,” tegasnya.
Dia berpesan agar tidak merasa berada di zona nyaman yang sulit berubah. Di sekitar kita perubahannya cepat luar biasa. Kalau kita tidak menjadi orang yang adaptif, kita akan menjadi orang yang tertinggal atau orang jadul terhadap percepatan perkembangan di luar.
“Mudah-mudahan semua menjadi pertimbangan perhatian buat kita semuanya, agar kita bisa mengemban dan menunaikan amanah persyarikatan tersebut. Sekaligus mewujudkan cita-cita dan janji-janji kita untuk memajukan Situbondo mencerahkan semesta itu menjadi wujud nyata di sekitar kita,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.