
Buku Sejarah Muhammadiyah Babat 1925-2023 Dilaunching, liputan kontributor PWMU.CO Lamongan Alfain Jalaluddin Ramadlan
PWMU.CO – Buku Matahari Pembaharu di Kota Wingko, Sejarah Muhammadiyah Babat 1925-2023 karya Fathurrahim Syuhadi dilaunching, Sabtu (8/72023).
Buku ini dilaunching bersamaan dengan pembukaan Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-13 Muhammadiyah dan Musycab Ke-8 Aisyiyah Babat di halaman SMK Muhammadiyah 5 Babat.
Acara ini turut dihadiri Hj Sri Agustin MPd, cucu perintis Muhammadiyah Babat Mochammad Sholeh dan H Alfi Robit El Hasan SH, cucu perintis Muhammadiyah Babat HM Saechan.
Buku dilaunching oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs H Shodikin MPd. Dalam kesempatan tersebut, dia memberikan apresiasi atas terbitnya buku ini.
“Ini tradisi literasi yang sangat bagus dan perlu terus dikembangkan sehingga jejak sejarah Muhammadiyah di berbagai Ranting dan Cabang dapat terdokumentasikan,” ungkap kandidat doktor di Universitas Brawijaya Malang ini.
Dalam kessempatan yang sama, Fathurrahim Syuhadi mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, akhirnya dapat menyelesaikan buku Matahari Pembaharu di Kota Wingko, Sejarah Muhammadiyah Babat 1925-2023.
“Buku ini memiliki perbedaan dari buku yang lain. Di dalamnya terdapat surat keputusan (SK) dari setiap Ranting Muhammadiyah Babat,” katanya.
Perkembangan Muhammadiyah
Fathurrahim mengatakan, penulisan buku ini merupakan upaya untuk mencari jejak cikal bakal perintisan dan perkembangan Muhammadiyah Babat.
“Mengingat perkembangan Muhammadiyah Babat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan Muhammadiyah di Lamongan, Bojonegoro, Tuban dan Gresik,” ujarnya.
Dia menuturkan, tentu apa yang kami lakukan dalam penelusuran mencari jejak sejarah Muhammadiyah ini sebagai langkah awal untuk menguak sejarah Muhammadiyah di Babat menuju kesempurnaan.
Wakil ketua PDM Lamongan ini menambahkan, kehadiran buku ini merupakan ikhtiar awal sebagai upaya mendokumentasikan jejak perintis dan pelaku penggerak perjuangan Muhammadiyah di Babat.
“Buku ini berisi sejak kapan Muhammadiyah di Babat ini dirintis, kemudian siapa perintisnya. Sejak kapan Muhammadiyah di Babat secara resmi berdiri dan siapa pimpinannya. Amal usaha Muhammadiyah yang terwujud megah seperti saat ini bagaimana awal perintisannya dan siapa tokohnya,” ujarnya.
Dinamika Persyarikatan
Fathurrahim menyampaikan, dinamika persyarikatan dari periode ke periode juga menjadi perhatian penulisan buku ini. Pelaksanaan musyawarah, progres program kerja dan pelaku sejarah setiap periodenya penulis mencoba menyajikan berdasarkan fakta yang terdapat dalam dokumen yang ada.
“Tanfidh dan laporan pertanggungjawaban merupakan sumber primer. Termasuk saya berupaya mencari sumber informasi kepada pelakunya secara langsung,” ujarnya.
Dia mengucapkan terima kasih yang tak terkira kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelesaian buku Matahari Pembaharu di Kota Wingko, Sejarah Muhammadiyah Babat ini.
“Wabil khusus kepada Bapak Abdul Kholiq Soenhadji (alam), Ibu Sri Agustin cucu Mochamad Shaleh perintis Muhammadiyah Babat, Ibu Marita, Mbak Risma dan Mas Aziz yang telah menginspirasi penulisan buku ini dan membantu menyajikan dokumen dokumen yang sangat kami perlukan,” tuturnya.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada KH Muntholib Sukandar, KH Abdul Hamid Muhanan, KH Abdul Ghoffar yang telah berkenan mengoreksi buku ini.
“Terima kasih juga kepada segenap Pimpinan AUM Babat yang telah memberikan sumbangsih referensi penulisan buku ini. Begitu juga kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Organisasi Otonom se-Cabang Babat,” ucapnya.
Tiada gading yang tak retak, tentu di sana sini masih banyak kekurangan dalam penulisan buku Matahari Pembaharu di Kota Wingko, Sejarah Muhammadiyah Babat ini. Untuk itu, harapnya, semoga generasi ke depan lebih mampu melengkapi dan menyempurnakan tulisan ini,” tuturnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.