PWMU.CO — Melalui sidang formatur, Ahad (2/7/2023), 11 Anggota PCM Modo terpilih, secara mufakat memilih Drs Ali Shodiqin untuk menjadi Ketua PCM Modo periode 2022-2027. Ini periode keduanya dia memimpin.
Dalam pemilihan Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Modo melalui evoting Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-8 Muhammadiyah Modo, Ali Shodiqin memperoleh suara di urutan kedua setelah Suyanto. Namun demikian, secara bulat peserta rapat kembali mempercayakan posisi ketua kepada pria kelahiran 1969 ini.
“Sidang hanya berlangsung 10 menit, tanpa ada perdebatan. Suyanto SE SP yang memperoleh suara tertinggi, dalam forum menyatakan tidak siap menjadi ketua dan menunjuk Ali Shodiqin yang lebih berpengalaman untuk meneruskan kepemimpinan,” demikian kata Dasman MPd, Ketua Panitia Pemilihan kepada PWMU.CO.
Sikap Suyanto ini diikuti peserta yang lain yang juga secara bulat menyerahkan pundak kepemimpinan kepada Ali Shodiqin.
Obsesinya
Bekal memimpin lima tahun sebelumnya, Ali Shodiqin merasa tertantang untuk mengubah status Klinik Pratama menjadi Rumah Sakit Muhammadiyah Modo. “Ini merupakan amanah Musycab. InsaAllah periode kedua ini impian itunakan terwujud,” katanya penuh semangat.
Ali menyatakan bahwa tim perizinan dan relokasi klinik yang sudah dibentuk akan melanjutkan tugas besar. “Kami terus melakukan persiapan dan pematangan relokasi klinik,” tandas suami dari Nur Rohmah ini.
Seperti diketahui PCM Modo memiliki amal usaha klinik pratama yang sudah berdiri sejak tahun 1996. Rencananya akan relokasi di dusun Guwo Desa Yungyang, yang kini sudah siap gedungnya.
Kekompakan Modal Kesuksesan
Dalam pidato penutupan Musycab Ali mengajak kepada seluruh ranting dan rtom kompak mendukung program PCM Modo lima tahun mendatang.
“Mengelola 24 ranting, dan beberapa amal usaha bukan pekerjaan mudah, butuh sinergi dari semua pimpinan dan kader,” tandas alumnus SMP Muhammadiyah 10 Modo lulus 1984 ini.
Melalui chat WhatsApp, Ahad (9/7/2023) Ali Shodiqin mengatakan bahwa potensi Muhammadiyah Modo sangat besar baik dari jumlah anggota maupun sumber daya manusia (SDM). “Kami optimis periode ke depan akan lebih baik. Kami membutuhkan kekompakan dan kebersamaan pimpinan baru,” tegas alumni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Lamongan ini.
Pengembangan Ranting
Ali Shodiqin melaporkan bahwa jumlah desa di kecamatan Modo sebanyak 17, masih ada 3 desa yang belum berdiri ranting yaitu Kacangan, Nguwok dan Sambungrejo. “InsaAllah periode depan ketiga desa tersebut akan berdiri ranting,” katanya penuh optimis.
Alumnus MI Muhammadiyah Mojorejo ini mengakui bahwa dari 24 ranting yang ada kondisinya berbeda-beda. Bahkan ada ranting yang belum memiliki amal usaha, walau sudah ada SDM. “Inilah tantangan dan pekerjaan kami ke depan,” tegasnya. (*)
Penulus Mohamad Su’ud Editor Mohammad Nurfatoni