Kisah Takbir di Tenda yang Kebanjiran, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Banyuwangi Fela Layyin.
PWMU.CO – Gabungan intrakurikuler dan ekstrakurikuler SMK Muhammadiyah 8 Siliragung (SMK Models) Banyuwangi Jawa Timur yang terdiri dari IPM, HW, TS, Orspala, PMR dan Robotik melaksanakan Kemah Idul Adha di Lapangan Tegalagung Siliragung, Selasa (27/6/2023).
Upacara kemah pembukaan dipimpin oleh guru Ismu di SMK Models Iswanto SPdI. Peserta kegiatan sebanyak 42 orang.
Dalam sambutannya Iswanto menyampaikan, dalam perayaan Idul Adha kita tidak bisa melupakan pengorbanan Nabi Ibrahim yang di perintah oleh Allah untuk mengorbankan anaknya Ismail. Ibrahim dengan hati yang lapang dan ikhlas melaksanakan perintah Allah.
“Sebagai pelajar, kita harus bisa mengambil ibrah dari kisah ini. Bahwa sebagai manusia biasa kita tidak bisa bersikap sombong dan semaunya sendiri. Ada perintah Allah yang harus kita jalankan. Karena sejatinya apa yang kita miliki di dunia ini bisa kapan saja di ambil oleh Allah,” ungkapnya.
Setelah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah dan berbuka puasa bersama, para peserta kemah antusias mengumandangkan takbir di tengah lapangan.
Ditengah-tengah kekhusyukan mengumandangkan takbir, tiba-tiba turun hujan. Peserta pindah ke dalam tenda, sambil tetap melanjutkan takbir.
Hujan semakin deras, lapangan pun banjir. Air masuk ke dalam tenda, alas tempat tidur peserta kemah basah semua. Tetapi mereka tetap antusias tanpa putus mengumandangkan takbir dengan penuh semangat.
Kepala SMK Models Muhlas Efendi ST mengapresiasi semangat peserta kemah Idul Adha. Meski tenda kebanjiran tetapi mereka tetap semangat mengumandangkan takbir.
“Ini semua adalah berkat motivasi dan bimbingan dari bapak ibu pembina intra dan ekstrakurikuler. Sehingga anak-anak tetap kompak, solid, penuh semangat dalam menjalankan semua kegiatan di segala macam kondisi dan medan. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.