PWMU.CO – Guru Smamuga (SMA Muhammadiyah 3) Tulangan Sidoarjo Citra Rismawati SPd mendapat beasiswa belajar ke Jepang.
Citra Rismawati lolos dalam program Japanese Language Program for Teacher of the Japanese Language yang berlangsung selama dua bulan, 7 Juni-21 Juli 2023.
Peserta program ini 32 orang dari 18 negara, yakni Indonesia, Thailand, Amerika, Brazil, Australia, Meksiko, Venezuela, Filipina, India, Srilanka, Nepal, Laos, Kyrgyzstan, Hongaria, Irak, dan Algeria.
Citra menceritakan, selama belajar di Jepang, dia mendapatkan dua program. Pertama, pembelajaran bahasa. Kedua, pembelajaran budaya Jepang di kelas dan program Kebudayaan Jepang.
Program yang pertama meliputi pembelajaran Bahasa Jepang, yaitu pertama, mempelajari percakapan bahasa Jepang yang digunakan sehari hari dan menceritakan pengalaman.
Kedua, pembelajaran budaya Jepang, yaitu mempelajari dan merasakan pengalaman bersosialisasi dengan masyarakat Jepang dan kebudayaan Jepang.
Ketiga, presentasi pengalaman selama di Jepang yaitu peserta memberikan presentasi tentang apa yang telah mereka alami selama program pelatihan.
Sedangkan program kedua terkait kebudayaan Jepang meliputi kegiatan kunjungan lapangan, home-stay, peragaan budaya upacara minum teh, belajar memakai yukata atau kimono musim panas, belajar kaligrafi, dan budaya lainnya secara langsung.
”Ini memberikan pengalaman mengesankan bagi saya. Pengalaman bertemu dengan rekan-rekan dari berbagai negara. Dapat pengalaman, ilmu, dan wawasan baru,” ujarnya.
Dari berbagai kegiatan selama di Jepang, Citra menuturkan pengalaman paling berkesan adalah program homestay. Tinggal di rumah penduduk asli Jepang selama dua hari satu malam.
Dengan homestay, sambung dia, dapat belajar masyarakat dan budaya Jepang dalam kehidupan sehari-hari secara langsung.
”Saya mengenal makanan khas Jepang, matcha dan wagashi. Matcha rasanya pekat dan pahit, cocok di makan bersama kue wagashi yang manis dan legit,” ujarnya.
Acara berkesan berikutnya adalah kunjungan ke Ogawa High School. Saat kunjungan ke sekolah itu berbincang dengan para guru dan bertukar informasi mengenai pendidikan di Jepang, juga dapat melihat kegiatan belajar mengajar siswa.
Berdasarkan pengalaman itu, sambung dia, bisa diaplikasikan kepada siswa SMA Muhammadiyah 3 Tulangan. Mengingat di sekolahnya memiliki ekstrakurikuler bahasa Jepang.
”Guru masa kini dituntut melakukan inovasi dan meng-update ilmu pengetahuannya guna peningkatan kualitas pendidikan,” tandas guru Smamuga ini.
Penulis Lailatus Suroiya Editor Sugeng Purwanto