Siswa Mahad Tidak Gaptek
Wakil Kepala Spemdalas bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK) Rohmawati MPd dalam kesempatan yang sama menyampaikan pentingnya keikhlasan dari wali siswa.
Dia mengutip hadist yang diriwayatkan HR Bukhari, Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati. “Dengan keikhlasan orangtua akan menghasilkan siswa yang shaleh shalihah,” harapnya.
Dia menuturkan, tahun ini adalah angkatan kedua Mahad Al-Ashr. “Alhamdulillah tahun ini jumlah santri Mahad Al-Ashr naik dua kali lipat. Total ada 34 santri yang terbagi atas 20 santriwati dan 14 santriwan,” tambahnya.
Mereka, katanya, akan tinggal di lokasi yang berbeda. Lokasi Mahad putra terletak di Jalan Magetan No 58 GKB sedangkan Mahad putri di Jalan Madiun III No 28 GKB.
Kompetensi Lulusan
Rohmawati menyampaikan kompetensi lulusan santri mahad, pertama santri mahad diharapkan mampu hafidh 5 Juz al-Quran, yaitu juz 30, 29, 28, 27, dan 1.
“Kedua, santri mahad mampu membaca kitab Riyadhus Sholihin, Hadits Arbai’in, dan juga Taysirul Alam,” katanya.
Ketiga, santri juga menjadi siswa yang berprestasi dalam bidang akademik, Al Islam, dan Pengembangan Diri. Mereka juga diharapkan mampu menjadi imam dan khotib shalat Jumat. Yang menjadi fokus juga adalah santri mahad nantinya akan menjadi kader Muhammadiyah yang militan.
“Kompetensi tersebut tentunya diimbangi dengan penguasaan ilmu pengetahun dan teknologi yang makin berkembang. Untuk itu, kami juga memberikan waktu khusus untuk santri untuk dapat menggunakan gawainya. Tentunya dalam pengawasan musyrif atau musyrifahnya,” jelasnya.
Dia menuturkan, sebagai program pengenalan, santri baru akan mengikuti Orientasi Santri Mahad Al-Ashr (OMAS). ”Program ini akan menjadi wadah santri untuk mengenal lingkungan dan sesama santri agar terbentuk kebersamaan sebagai keluarga Mahad Al-Ashr,” jelasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.