Walau Tak Digaji, Pimpinan Muhammadiyah Tak Pernah Kelaparan. Liputan Sri Asian, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Paciran periode 2015-2022, Drs Muhammad Anwar MPd mengatakan, menjadi pimpinan di Muhammadiyah tidak ada yang kelaparan walau tak digaji.
Hal itu dia sampaikan pada Musyawarah Cabang (Musycab) Ke-11 Muhammadiyah dan Musycab Ke-8 Aisyiyah Paciran di perguruan Muhammadiyah Warulor, Ahad, (9/72023).
Mengawali sambutannya, Anwar mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang sudah hadir, baik kepala sekolah Muhammadiyah Se-Cabang Paciran, seluruh sesepuh, kiai, pimpinan pondok pesantren di Paciran, Camat, Kapolsek dan Danramil, juga seluruh kader Muhammadiyah Se-Paciran.
“Alhamdulillah kita bersyukur karena acara Musycab ini berjalan lancar. Padahal waktu pelaksanaan pawai ta’aruf kemarin sempat turun hujan, tetapi hal itu tidak menyurutkan ghiroh dalam bermuhammadiyah. Acara tetap berjalan sampai tuntas. Bahkan yang hadir lebih dari 1500 peserta pawai,” ucapnya.
Pria yang berdomisili di Desa Gayam Paciran ini mengaku sudah duduk di PCM Paciran selama 3 periode, ditambah perpanjangan 2 tahun karena pandemi.
“Rinciannya 5 tahun sebagi wakil ketua dan 12 tahun sebagai pimpinan Muhammadiyah. Maka kalau ditotal sudah 17 tahun,” tutur ayah dari 2 orang putra dan 2 putri ini.
Pengajar di SMPM 12 Sendangagung dan MA Al Ishlah ini berharap, Muhammadiyah akan banyak kemajuan di tangan siapa pun yang terpilih, dan Paciran menjadi Cabang yang sangat dibanggakan di Kabupaten Lamongan.
Baca sambungan di halaman 2: Keuntungan Jadi Pimpinan
Keuntungan Jadi Pimpinan
Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Paciran ini mengatakan, menjadi pimpinan itu sangat menguntungkan karena bisa kenal banyak orang, di samping itu menjadi pimpinan tidak bisa sakit karena begitu sakit langsung sembuh lagi.
“Pemimpin Muhammadiyah itu sehat jasmani, sehat ruhani, sehat ekonomi, juga sehat pikiran. Buktinya siapa pun yang menjadi pimpinan di Muhammadiyah tidak ada yang kelaparan walau tak digaji,” tandasnya.
Hal itu menurutnya karena ada dua kekuatan yang luar biasa, yakni kekuatan dari Allah SWT dan kekuatan doa.
“Menurut buku yang pernah saya baca, ada dua kekuatan yang luar biasa, yaitu kekuatan yang datang dari Allah SWT inna kulla syai’in khalaqnahu bi qadar sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran,” jelasnya.
Kemudian kekuatan yang kedua adalah doa, karena Allah berfirman ud’uni astajib lakum. Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan permintaanmu.
Anwar juga mengajak para peserta Musycab untuk mendoakan 11 calon yang terpilih pada periode berikutnya agar menjadi pemimpin yang amanah, cerdas, berkualitas, dan ikhlas.
“Amanah artinya bisa dipercaya ketika diserahi tanggungjawab. Bukan ketika menerima jabatan bilang oke tetapi tanggungjawab diabaikan,” katanya.
Sedangkan cerdas (fatonah) artinya seorang pemimpin bisa memecahkan masalah. Ketika ada masalah yang sulit atau ruwet, maka di tangan pimpinan yang cerdas, masalah itu akan menjadi mudah.
“Berkualitas artinya beriman dan berilmu. Jangan sampai pemimpin Muhammadiyah tidak paham dengan Muhammadiyah. Dan terakhir ikhlas, artinya segala sesuatu kita sandarkan hanya kepada Allah SWT,” paparnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya ikhlas itu kedudukan sangat tinggi tetapi ia tempatkan paling bawah, karena ikhlas itu merupakan ruh dalam berorganisasi.
“Semoga pimpinan mendatang baik PCM atau PCA Paciran mengalami kemajuan,” pungkas Anwar yang juga Wakil Ketua PDM Lamongan ini. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni