Kondisi Sungai Memprihatinkan
Staf Divisi Riset Ecoton Rafika Aprilianti dalam Zoom Meeting menyampaikan kondisi sungai di Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan.
“Banyaknya sampah plastik yang dibuang ke sungai atau laut membuat ekosistem laut terganggu. Salah satu contoh banyaknya biota laut yang mati karena terlalu banyak mengonsumsi plastik yang ada di lautan,” ungkapnya.
Sampah plastik yang selama ini kita buang ke alam mengalami penghancuran secara alamiah selama puluhan tahun. Itupun tidak membuat sampah plastik itu hilang melainkan berubah menjadi mikroplastik.
“Misal kita membuang sampah kantong plastik sekali pakai ke sungai, lalu plastik itu terdegradasi secara alamiah menjadi mikroplastik, lalu dimakan oleh ikan yang kemudian ikan tersebut kita konsumsi, maka mikroplastik tersebut akan masuk ke dalam rantai makanan manusia,” lanjutnya.
Rafika sapaan akrabnya, menuturkan mikroplastik sangat berbahaya bagi manusia. “Selain akan menganggu sistem metabolisme tubuh, adanya mikroplastik dalam rantai makanan manusia membuat beberapa organ tubuh mengalami gangguan,” ujarnya.
Misalnya penurunan metabolisme sel pada hati sehingga menyebabkan sirosis (kerusakan hati) sampai memicu gangguan pada hormon wanita yang dapat mengakibatkan Syndrom Ovarium Polikistik (PCOS).
Dia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai dan beralih ke kantong plastik ramah lingkungan (kain) sebagai salah satu upaya dalam meminimalkan kerusakan lingkungan di kemudian hari. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.