Musywil XVII Pemuda Muhammadiyah: Kekhawatiran dan Harapan; Kolom oleh Imam Sugiri, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur periode 2002-2006
PWMU.CO – Akhir Pebruari 2023 Pemuda Muhammadiyah melaksanakan Muktamar XVIII di Balikpapan. Saya berkesempatan hadir untuk menyaksikan sekaligus merasakan suasana Muktamar. Jika orang bijak berkata “zaman ada orangnya dan orang ada zamannya” maka benar sekali.
Ketika dulu saya berkesempatan hadir di Muktamar zaman terpilihnya Din Syamsuddin, Hajriyanto Y. Tohari, Imam Addaruqutni, Abdul Mukti, dan Izzul Muslimin, masih sangat kental dengan gaya pemuda yang puritan. Kandidat ketua tidak terlalu tampak melakukan manuver untuk bisa terpilih sebagai figur ketua.
Justru rekam jejak di Persyarikatan, potensi akademik, kekuatan jaringan dan lain-lain, yang mendorong kawan-kawan dari wilayah dan daerah untuk melakukan komunikasi siapa yang layak dipilih
Bukan bermaksud membuka aib sendiri, apa yang terjadi di Balikpapan sudah berbalik 180 derajat. Jauh hari sebelum pelaksanaan Muktamar beberapa Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) sudah didatangi kurir. Bicara soal kandidat, soal fasilitas, tiket, dan lain-lain— yang semua itu memudahkan peserta bisa hadir, dan yang tragis itu dilakukan oleh “lembaga negara”.
H-1 saya sudah di Balikpapan. Kami mencoba mengakses ke panitia baik lokal maupun pusat. Kita ingin tahu agenda (roundown) muktamar seperti apa. Dan seharian kita cari nggak mampu mendapatkan. Kayaknya mereka lebih sibuk urusan suksesi dari pada pernik-pernik Muktamar.
Baru setelah sekitar pukul 00:50, kami berkesempatan duduk bersama orang dari “lembaga negara” itu. Justru dari sana kami dapatkan info detail agenda Muktamar. Jam berapa pembukaan dimulai, kapan presiden datang dan, maaf, siapa besok yang akan jadi ketua juga sudah di tangan mereka. Luar biasa!
Baca sambungan di halaman 2: Musywil XVII Banyuwangi