Beda Kanda, Kakanda, dan Yang Mulia ala Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzul Fikar Ahmad Tawalla saat menyampaikan sambutan (Munahar/PWMU.CO)

Beda Kanda, Kakanda, dan Yang Mulia ala Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah; Liputan Munahar 

PWMU.CO – Dzul Fikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah selalu memukau pidatonya. 

Hal ini tampak saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) XVII Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur 14-15 Juli 2023 di Banyuwangi.

Suasana hidup di saat Zulfikar menjelaskan istilah-istilah terkait aktivis.

“Banyak istilah-istilah dalam aktivis,” katanya dalam mengawali sambutannya di hadapan 1680 peserta Musywil.

“Pertama, disebut Kanda. Kanda itu biasanya arahan banyak, nasihat banyak, namun minim saweran,” ungkapnya disambut geerr oleh peserta.

“Kedua, ada sebutan Kakanda. Sebutan ini biasanya kaya arahan, kaya nasihat, lumayan sawerannya,” imbuhnya yang membuat tertawa seluruh hadirin.

“Dan ketiga disebut Yang Mulia. Panggilan jenis ini biasanya saran sedikit, nasihat sedikit, namun saweran banyak,” katanya disambut tertawa dan tepuk tangan seluruh hadirin.

Baca sambungan di halaman 2: Perlunya Gerakan

Perlunya Gerakan

Selain jok-jok yang menghidupkan suasana Musywil di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini, juga memberikan arahan-arahan dalam pelaksanaan Musywil. 

Di antaranya adalah Musywil merupakan momentum untuk mengembangkan ide dan gagasan. Menjaga eksistensi organisasi. “Dengan Musywil itu akan terjadi pergerakan. Dan kita tahu dalam pergerakan ada keberkahan,” jelasnya.

Pemuda yang lahir di Sulawesi Selatan ini manambahkan Musywil juga menjaga outentitas atau kemurnian pergerakan. “Ada sebuah danau yang tidak ditumbuhi dengan subur tumbuhan di lingkungan sekitarnya, kenapa? Ternyata dikarenakan danau tersebut tidak memberikan aliran air,” ujarnya. 

Namun, lanjutnya, ada di negara lainnya lagi, yang di lingkungan sekitar danau tumbuh subur tanaman. Setelah diteliti ternyata aliran air di sekitar danau sangat baik. 

“Hal ini menandakan untuk bisa menghidupkan maka Pemuda Muhammadiyah harus bergerak dan ini ditandai dengan adanya Musywil,” jelasnya di hadapan Musyawirin termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Darda dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version