Wagub seperti Mengejar Matahari Terbit Hadiri Musywil Pemuda

Wagub
Wagub Jatim Emil Dardak sambutan di Musywil Pemuda Muhammadiyah Jatim. (Yulia Febriyanti/PWMU.CO)

PWMU.CO – Wagub Jatim Emil Dardak Listianto merasa seperti mengejar matahari terbit atau sunrise dalam perjalanan menghadiri Musyawarah Wilayah ke-17 Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur di Banyuwangi, Sabtu (15/7/2023).

”Hari ini semua kumpul di Banyuwangi yang disebut oleh Ubu Bupati tadi sunrise of Java,” kata Wagub Emil Dardak saat membuka sambutan Musywil ke-17 Pemuda Muhammadiyah Jatim di Gedung Wanita Banyuwangi.

”Saya ngerasakan betul itu mengejar sunrise karena berangkat langsung habis shalat Subuh menyusuri jalan mendekati ke arah timur. Jadi ini kita ada di ujung paling timur perbatasan antara Jawa Timur dengan Bali. Mudah-mudahan eksotika alam Banyuwangi menjadi momen yang berkesan bagi kita semuanya,” katanya.

Kemudian Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak menanggapi pidato Dzul Fikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah soal kategori sebutan aktivis di Pemuda Muhammadiyah.

Dzul Fikar Ahmad Tawalla mengatakan, sebutan Kanda biasanya banyak nasihat, minim saweran. Sebutan Kakanda biasanya kaya arahan, lumayan sawerannya. Aktivis sisebut Yang Mulia biasanya nasihat sedikit, saweran yang banyak.

Baca sambungan di halaman 2: Asal Jangan Wakanda

Wagub Jatim Emil Dardak sambutan di Musywil Pemuda Muhammadiyah Jatim. (Yulia Febrianti/PWMU.CO)

Asal Jangan Wakanda

Wagub Emil mengatakan, ”Tadi ada kategori sebutan Yang Mulia, Kakanda, dan Kanda. Saya nggak tahu masuk kategori mana. Asal jangan jadi wakanda.” Ucapan suami Arumi Bachsin ini disambut tawa.

Menurut Emil, yang bikin agak berat anak itu harus bisa lebih baik dari orang tuanya. ”Almarhum bapak saya itu ternyata masuk kategori Yang Mulia. Saya ingin upgrade kalau betul ada kategori Kakanda, kalau mau naik jadi Yang Mulia ini ada dua cara, satu, kurangi nasihat. Dua perbanyak sawerannya,” selorohnya yang disambut tawa hadirin.  

Wagub Emil melanjutkan, Pemuda Muhammadiyah mengusung tema Islam berkemajuan dan kalau saya mencermati apa yang disampaikan dari awal hingga akhir isinya daging semua.

Menurutnya, Pemuda Muhammadiyah menunjukkan intelektualitas atau kecendekiawan Islam. ”Saya juga senang tadi melihat ayat suci al-Quran dibacakan oleh santri dari pondok pesantren. Ternyata gerakan Muhammadiyah juga memiliki perhatian kepada pesantren. Pendidikan berbasis pola pengasuhan seperti pesantren. Pendekatan pengasuhan bukan pendidikan tapi mengasuh ini adalah pendidikan yang holistik kepada anak muda,” katanya.

Program ini harus sinkron dengan Jawa Timur untuk dikerjakan bersama. Misal pengembangan desa wisata dan klinik Bumdes sehingga punya bisnis beragam.

”Desa juga membina pemudanya. Kita ingin Jawa Timur maju bukan hanya di kota-kota metropolisnya tapi juga desa-desa karena ini adalah pembangunan yang berimbang,” tandasnya.

Penulis Yulia Febrianti Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version