PWMU.CO – PCA Sidayu adakan pembinaan guru dan karyawan di Gedung Aisyiyah, Kamis (13/7/2023).
Pembinaan diikuti 45 peserta dari Kelompok Bermain (KB) Taman Walidah, TK Aisyiyah Bushtanul Athfal 9, Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah Aisyiyah (MDTAA), dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha Aisyiyah (MDTWA).
Acara kerja sama dengan Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (Paud Dasmen).
Menghadirkan narasumber Kepala UPT Resource Center Dinas Pendidikan Gresik sekaligus Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Gresik, Innik Himatin SPd MPd.
Dia bertugas memberikan dukungan bagi anak berkebutuhan khusus dalam sistem layanan pendidikan, advokasi, dan aktualisasi diri di manapun anak berada serta layanan terhadap masyarakat dan lembaga lain yang memerlukan.
Acara dibuka oleh Hj. Nur Fadhilah, Ketua PCA Sidayu. Dia berharap dengan kegiatan ini akan memberikan ilmu bagi guru untuk memberikan layanan pendidikan yang baik dan tepat bagi ABK.
Ketua Majelis PAUd Dasmen, Lilik Hamidah menyampaikan salam perkenalan karena baru menjabat Ketua Majelis PAUD Dasmen periode 2022-2027.
Selanjutnya mengajak seluruh lembaga untuk terbuka dalam menyampaikan permasalahan sehingga dapat ditemukan langkah-langkah pemecahan bersama antara lembaga, majelis dan PCA.
Acara inti pembinaan, Innik mengawali dengan menyampaikan Risalah Perempuan Berkemajuan.
Dia menjelaskan 7 karakter perempuan berkemajuan yaitu 1) iman dan takwa, 2) taat beribadah, 3) akhlak karimah, 4) berpikir tajdid, 5) bersikap wasatiyah, 6) amaliah salihah, dan 7) sikap inklusif.
Dijelaskan pula 10 komitmen Perempuan Berkemajuan, yakni 1. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 2. Pelestarian Lingkungan, 3. Penguatan Keluarga Sakinah, 4. Pemberdayaan Masyarakat, 5. Filantropi Berkemajuan, 6. Aktor Perdamaian, 7. Partisipasi Publik, 8. Kemandirian Ekonomi, 9. Peran Kebangsaan, dan 10. Kemanusiaan Universal.
Selanjutnya dia menjelaskan nilai-nilai dasar Islam tentang perempuan berkemajuan yang terdiri dari nilai tauhid, al-‘adl (keadilan), dan mashlahah dan rahmah.
Risalah Perempuan Berkemajuan yang menjadi rujukan bagi kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk maju, termasuk bagi guru untuk lebih maju dalam menghadapi tantangan baru di dunia pendidikan.
Salah satu tantangannya adalah sekolah tidak boleh menolak siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) berdasarkan Permendikbud No. 70 tahun 2009.
Dalam memberikan layanan pendidikan bagi siswa/santri ABK, lembaga dapat memilih layanan segresi, integrasi atau inklusi.
Layanan segresi merupakan penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara khusus dan terpisah dari pendidikan umum, misalnya SLB.
Layanan integrasi berupa keterpaduan sosial, instruksional dan temporal siswa ABK dengan siswa normal oleh Guru Pembimbing Khusus.
Sedangkan layanan inklusi memberikan pelayanan bagi seluruh siswa termasuk siswa ABK untuk berada dalam lingkungan dan kelas yang sama untuk belajar sepanjang waktu.
Antusisme peserta terlihat pada saat sesi tanya jawab. Para guru menceritakan dan menanyakan tentang temuan kondisi di sekolah masing-masing.
Pimpinan Majelis PAUD Dasmen dan PCA Sidayu turut memberikan tanggapan dan solusi penyelesaian secara teknis sehingga mudah untuk diterima dan dilaksanakan.
Di akhir acara nara Innik memberikan buku-buku literatur tentang layanan ABK bagi lembaga untuk lebih mempersiapkan diri dalam memberikan pelayanan terbaiknya.
Penulis Fery Indah Kuswita Editor Sugeng Purwanto