Beragama dengan Ventilasi
Norma mengajak peserta yang hadir via Zoom maupun Youtube PP NA membayangkan, agama ini untuk lebih sehat harus memiliki cara pandang beragama yang menyehatkan: diberi ventilasi cukup, pandangan yang memadai, kemudian ditata pandangan di depannya itu menjadi pandangan yang baik.
Apabila di depan ada pandangan yang tidak baik, maka menjadi tugas si penghuni rumah untuk membuat yang di depannya itu baik. Dia sepakat dengan yang dikatakan Ketua PP Nasyiatul Aisyiyah 2022-2026 Ariati Dina Puspitasari MPd, bagaimana kita bisa dikatakan orang yang beragama secara sehat apabila orang-orang fakir miskin yang ada di sekeliling kita belum bisa hidup sehat.
Ventilasi yang dimaksud di perumpamaan Manhaj Muhammadiyah tadi ialah cara pandang terhadap permasalahan di depan mata yang dekat dari kehidupan manusia. Dia yakin, fungsi sosial keluarga akan terbangun kalau kita melihat masalah itu sangat dekat, mengetahui fungsi khalifah di muka bumi ini untuk hidup sehat bersama lingkungannya.
Ini sejalan dengan pesan dalam ar-Ra’d ayat 11. “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Dia menerangkan, mengubah suatu kaum itu karena zaman berubah. “Islam sebagai rumah perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman supaya mencapai Islam berkemajuan,” tuturnya.
“Kalau cara pandang, makna, ayat itu kita buat secara sempit, maka cara menjalankan agama juga sempit. Pertanyaannya, apakah kita sudah tumbuh dan berkembang baik di rumah itu? Maka Muhammadiyah menawarkan ide pembaharuan di mana perintah pembaharuan itu langsung dari Tuhan sesuai ayat di atas,” jelas Norma.
Baca sambungan di halaman 3: Gerakan Pembaruan