PWMU.CO – Majalah cetak masih perlu dipertahankan. Hal itu terungkap ekspo bertajuk Digital Life Art and Magazine Exhibition (Dilation) di Gedung Malang Creative Center (MCC), Jumat-Sabtu (14-15/07).
Ekspo dilaksanakan oleh dua peminatan di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Yakni Jurnalistik dan Public Relations (PR).
Acara berlangsung meriah. Ratusan pengunjung baik dari kalangan internal UMM maupun mahasiswa dari kampus lain di Malang menikmati suguhan karya kreatif jurnalistik dan public relations (PR). Terdapat 33 stand dalam acara ini, terdiri 13 stand dari peminatan jurnalistik berupa majalah cetak dan 20 stand lainnya dari peminatan PR berupa inhouse magazine untuk perusahaan klien mereka.
Acara dibuka Wakil Dekan I FISIP, Najamuddin Khairur Rijal. Selain pameran majalah, Dilation juga mamamerkan foto jurnalistik dan talkshow jurnalistik “Menggali Potensi Kreativitas Jurnalistik Melalui Media” dan PR dengan tema “How do I Brand My Self”. Di sela acara, ratusan pengunjung melakukan foto pada photobooth yang telah disediakan.
Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Widiya Yutanti menerangkan Dilation merupakan ekspo kolaboratif praktikum Print Journalism yang dibina dosen Aditya Dwi Putra Bakti dan Inhouse PR Media di bawah Himawan Sutanto.
“Semua mata kuliah praktikum memang harus dipublikasikan, baik dalam bentuk gelar karya maupun ekspos di media-media. Saya rasa karya-karya mahasiswa ini sangat layak dipublikasikan,” kata Widiya sambil menyontohkan berbagai event yang digelar praktikum PR 3 dan gelar karya website mata praktikum Online Journalism beberapa waktu lalu.
Baca sambungan di halaman 2: Di Prancis Majalah Cetak Disubsidi