1 Muharam dan 1 Sura, Semangat Hijrah Dua Peradaban Menuju Islam; Kolom oleh Prima Mari Kristanto
PWMU.CO – Tanggal 19 Juli 2023 umat Islam merayakan Tahun Baru 1 Muharram 1445 Hijriah. Dan orang Jawa merayakan Tahun Baru 1 Sura 1957 Saka.
Tidak seperti dalam penentuan awal dan akhir Ramadhan serta Idul Adha, dalam penentuan 1 Muharam pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, tidak menyelenggarakan Sidang Isbat. Tidak ada perbedaan antara 1 Muharam dan 1 Sura sejak 402 tahun yang lalu ketika kali pertama Sultan Agung sebagai Raja Mataram III mengubah kalender Jawa selaras dengan kalender Arab.
“Sura mengacu pada hari Asyura yang terdapat pada bulan Muharam. Tetapi Sura dalam bahasa Jawa juga memiliki arti wani (berani)”
Bersumber dari situs Kasultanan Yogyakarta, kalender Jawa yang presisi dengan kalender Islam dimulai pada 8 Juli 1683—bertepatan dengan hari Jumat Legi 1 Sura 1555 dan 1 Muharram 1043. Sura mengacu pada hari Asyura yang terdapat pada bulan Muharram.
Tetapi Sura dalam bahasa Jawa juga memiliki arti wani (berani). Peristiwa sejarah yang menahbiskan Mataram berhijrah menjadi kerajaan Islam, bukan kerajaan Hindu atau Budha sebagaimana Mataram era Dinasti Sanjaya dan Syailendra.
Peninggalan sejarah Mataram Dinasti Sanjaya dan Syailendra di antaranya berupa candi Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, dan lain-lain.
Sedangkan kejayaan Mataram Islam dilestarikan oleh Kasultanan Yogyakarta, bersama Pakualaman, Surakarta, dan Mangkunegaran sampai hari ini.
Baca sambungan di halaman 2: Semangat Hijrah Dua Peradaban