Kenapa Tak Lari ke Muhammadiyah dan NU
Kenapa tidak lari ke NU atau ke Muhammadiyah? Kata Wahyudi, karena mereka curiga kedekatan orang-orang besar ini kepada negara. “Pada satu sisi, harus diakui juga banyak dari ormas-ormas besar seperti ini pembicaraan keagamaan udah sangat high class,” terangnya.
Jadi bukan lagi bicara bagaimana caranya berwudhu atau caranya niat shalat tapi lebih tinggi lagi seperti bagaimana imajinasi mengenai surga. “Harus diakui juga ada globalisasi yang mempengaruhi imajinasi orang tentang apa yang disebut dengan imajinasi umat, yang secara internasional dan satu sisi juga ada transmisi demokrasi. Jadi kelompok-kelompok Islam baru ini bisa tumbuh,” tambahnya.
Terakhir, penguatan ideologi islamis di antaranya ideologi-ideologi lain yang harus kita akui, yang tidak tengahan, tapi kemudian menjadi lebih lebih islami.
Lantas bagaimana strategi Muhammadiyah dalam dakwah? Apa yang disebut dengan membangun umat? Menurut Wahyudi, kemungkinan untuk merangkul fragmen-fragmen gerakan hijrah ini ke dalam Muhammadiyah atau Muhammadiyah merangkulnya dengan beragam cara itu bisa menginstal ulang apa itu Islam berkemajuan. Terlebih, Muhammadiyah sudah punya media-media online Islam. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni