Beberapa Pelajaran
Sejenak, kita mengais pelajaran dari ketiga ulama yang bisa dibilang turut berkontribusi, langsung dan tidak langsung, atas kehadiran kamus karya Ahmad Warson Munawwir itu. Pelajaran ini penting bagi semua dan terutama kepada para guru dan orangtua.
Pertama, menemukan potensi atau bakat dari murid atau anak sangat penting. Setelah ditemukan, doronglah murid atau anak kita untuk mengembangkan potensi atau bakat tersebut untuk menghasilkan suatu karya yang sekiranya akan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Selanjutnya, selama dalam usaha mewujudkan karya itu, berikanlah pendampingan yang positif. Langkah-langkah di atas dikerjakan oleh KH Ali Maksum dengan baik.
Kedua, memberi sugesti kepada murid atau anak adalah sikap sangat penting. Menumbuhkan rasa percaya diri kepada kader sangat strategis. Lihatlah bagaimana sikap Kiai Bisri Mustofa ketika Ahmad Warson Munawwir datang membawa naskah untuk meminta masukan. “Sudah jadi begini, ya langsung dicetak saja,” respons Sang Kiai – ringan.
Ketika pada akhirnya kamus itu dicetak, banyak yang bersyukur, alhamdulillah! Banyak yang bahagia ketika kali pertama kamus tersebut resmi diterbitkan pada 1984.
Pelajaran lain, bahwa Ahmad Warson Munawwir dikaruniai kecerdasan yang menonjol. Dia ahli nahwu, sharaf, balaghah, dan tarikh. Juga, cakap dalam bahasa Inggris. Kemampuannya itu, dia manfaatkan secara baik saat ia menyusun kamus yang lalu disukai oleh banyak kalangan itu.
Di samping sebagai penulis yang tekun, Ahmad Warson Munawwir dikenal sebagai guru yang baik. Dia mulai mengajar dalam usia yang sangat muda. Dia dikenang sebagai guru yang sabar. Dengan murid-muridnya, dia dekat. Kesehariannya selalu tampil rapi. Kesemuanya dalam bingkai sebagai pribadi yang rendah hati.
Ulama berperforma santun itu wafat pada 18 April 2013. Banyak yang berduka. Apapun, alhamdulillah ‘ala kulli hal. Kita bersyukur sebab ada warisan yang tak ternilai dari Almarhum.
Warisan itu, masih akan terus membersamai kita dalam waktu yang sangat panjang. Warisan itu, karya tulis itu, adalah Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post