Talak
Kedua, talak. Talak adalah lawan dari akad nikah. Jika akad nikah mengikat dengan kuat maka talak adalah berpisah (cerai). Jika seorang suami menyatakan dengan jelas baik serius atau dianggap sebagai sekedar bercanda maka jatuhlah talaknya. Akibat hukumnya adalah jika ia lakukan pertama kali maka jatuhlah talak satu, demikian sampai batas dua kali yang masih bisa rujuk.
Jika sudah ketiga kali maka tidak bisa rujuk kecuali si wanita tersebut dinikahi oleh orang lain tanpa ada maksud untuk main-main dan setalah itu ditalak, maka kemungkinan rujuknya masih ada.
ٱلطَّلَٰقُ مَرَّتَانِۖ فَإِمۡسَاكُۢ بِمَعۡرُوفٍ أَوۡ تَسۡرِيحُۢ بِإِحۡسَٰنٖۗ …
Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. (al Baqarah: 229)
فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُۥ مِنۢ بَعۡدُ حَتَّىٰ تَنكِحَ زَوۡجًا غَيۡرَهُۥۗ فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيۡهِمَآ أَن يَتَرَاجَعَآ إِن ظَنَّآ أَن يُقِيمَا حُدُودَ ٱللَّهِۗ وَتِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوۡمٖ يَعۡلَمُونَ
Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui. (al-Baqarah: 230)
Dalam hal ini bagi istri yang di talak memiliki ketentuan khusus yaitu masa iddah atau waktu jeda. Hal ini untuk memberikan pilihan bagi suami untuk rujuk di masa ini di masa talak raj’iatau masih bisa rujuk, juga dalam ini untuk memastikan ada dan tidaknya isi kandungannya seorang wanita. Masa iddah ini adalah tiga kali suci dari haid untuk cerai, empat bulan sepuluh hari untuk yang ditinggal mati.
Baca sambungan di halaman 4: Rujuk