PWMU.CO – Peran tokoh agama dalam kehidupan masyarakat tak bisa dipungkiri. Pengaruhnya sangat besar. Nasehat dan tindakannya menjadi panutan masyarakat. Melihat potensi yang demikian itu, Community TB-HIV Care Aisyiyah dan SSR (sub-sub recipient) Kabupaten Gresik mengadakan Training Religious Leader atau Pelatihan Tokoh Agama di Resto Joyo Hartono, Gresik, 20-21 Mei 2017.
Menurut Ketua SSR Kabupaten Gresik Siti Farihan, pelatihan ini bertujuan menyebarluaskan informasi melalui penyuluhan (dakwah) oleh para tokoh agama. “Agar semua pihak, bukan hanya paramedis, yang peduli penderita TB. Kita harus bekerja sama memberikan penyuluhan tentang TB pada masyarakat dan atau penderita TB. Kami akui peran tokoh agama sangat penting,” paparnya.
(Baca: Wakil Bupati Moh Qosim Ikut Meriahkan Puncak Peringatan Hari TB Sedunia yang Digelar Aisyiyah Gresik)
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Gresik Uswatun Hasanah menyatakan, Community TB HIV ‘Aisyiyah Gresik terbentuk karena adanya kepercayaan pada Aisyiyah. “Kami ditunjuk dan dipercaya menjalankan amanah sebagai penyuluh dan pendamping penderita TB,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu pertimbangan karena Gresik merupakan daerah dengan tingkat penderita TB urutan kedua se-Jatim. “Karena ini sebuah amanah, kita harus menjankan dengan baik dan menjaga kepercayaan dunia pada Aisyiyah. Para tokoh agama diharapkan bisa memasukan materi TB saat berdakwah,” ungkapnya saat menyampaikan materi Peran Tokoh Agama dalam Program Community TB Care.
Sebelumnya, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPAD) Kabupaten Gresik Muslihan memberikan materi Informasi Dasar Tentang HIV. Dia menjelaskan seluk beluk HIV: dari penularan sampai penanganannya. Pemateri lainnya adalah dr Muhibatul Khusnah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Selain terori, dilakukan pula diskusi kelompok dan rencana tindak lanjut (RTL) oleh para peserta.
(Baca: Aisyiyah Gandeng Pemerintah Gugah Kesadaran Bahaya TB-HIV Aids)
Pelatihan yang dimulai diikuti 20 tokoh agama perempuan (mubalighat) dari 6 Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) di Gresik, yaitu PCA Gresik, Kebomas, Manyar, Bungah, Sidayu, dan Cerme. Acara Community TB HIV akan berlanjut pada hari ini, Selasa (23/5), di Gedung Dakwah Muhamadiyah (GDM) Gresik untuk kegiatan Evaluasi Kader dan CSO (civil society organization atau organisasi masyarakat sipil).
Rencanaya, Rabu (24/5) besok, di Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik untuk workshop TB MDR (tuberculosis multi drug resistance) yaitu penanganan pasien yang sudah kebal terhadap obat karena kesalahan minum obat sehigga resisten dan harus diulang pengobatannya sampai 2 tahun. (Agustine Nurhayati)