Siswa Baru Spemia Praktik Bikin Sabun Cuci Piring, liputan kontributor Gresik Elisyah Susanty
PWMU.CO – Dalam acara Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) siswa baru SMP Muhammadiyah 14 (Spemia) Driyorejo Gresik praktik membuat sabun cuci piring, Kamis (20/7/2023).
Mengusung tema Be Innovative, Creative, Characteristic Young Enterpreneur, fortasi yang diikuti oleh 30 siswa baru ini dikemas dalam kegiatan yang apik dan menyenangkan.
Siswa baru Talita Alma Syahada Putri Nicky ini sangat antusias mengikuti Fortasi. Dia mengku tidak menyangka sabun cuci piring bisa dibuat sendiri.
“Asyik acara Fortasinya,” ucapnya.
Wakil Kepala Bidang Sarana Prasarana Spemia Zainal Arivin ST menjelaskan tujuan dari praktik membuat sabun cuci piring ini adalah mengenalkan kepada siswa, bagaimana cara membuat produk rumahan yang bisa dipakai langsung di rumah.
“Siswa baru diajari mengenalkan bahan pembuatnya juga. Di sini siswa diberikan gambaram bahwa produk yang dibikin sendiri ini juga bisa dijual,” kata Ketua Panitia ini.
Ke depannya, lanjutnya, siswa akan belajar bagaimana mendesain produk minimal dalam gambar dan kalimat.
Sabun Cuci Piring
Zainal Arivin menyampaikan, kegiatan membuat sabun cuci piring ini dimulai pukul 07.30 WIB setelah sholat dhuha bersama di Masjid An Nur yang berada dalam satu komplek Spemia. Beberapa bahan dan alat sudah disiapkan oleh tim Spemia.
Siswa diberikan tugas untuk membawa spatula atau pengaduk, ember kecil, dan botol air mineral ukuran 1 liter untuk tempat sabun cuci piring yang bisa dibawa pulang oleh masing-masing siswa.
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok, 3 kelompok siswa laki-laki dan 3 kelompok siswa perempuan. Masing-masing kelompok dipimpin oleh 1 orang ketua kelompok.
“Ketua kelompok mendapat tugas untuk mengikuti briefing terlebih dahulu dan mendelegasikan informasi ke anggota kelompok,” katanya.
Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah texapon, NaCl, pewarna, parfum, Sulfit, Champerlon, Labs, EDTA, dan Air. Langkah pertama siswa mencampur texapon, Sulfit, dan NaCl dengan spatula. EDTA, Champerlon, pewarna dimasukkan satu persatu pada tahap mixing kedua.
Campuran bias yang sudah homogen, ditambahkan dengan air, labs, dan parfum. Campuran yang sudah berupa larutan dibiarkan selama 2 jam untuk menghilangkan busanya.
Selama menunggu, siswa diajak untuk membuat laporan kegiatan mulai menyiapkan alat dan bahan sampai menuliskan prosedurnya. “Sekarang jadi tahu cara membuat sabun cuci piring, besok aku mau praktik di rumah,” kata Muhammad Fakhri Desrizki, siswa lulusan dari SD Muhammadiyah 1 Driyorejo ini.
Masing-masing siswa akan menerima 1 liter produk untuk dibawa pulang. Guru Spemia Muhammad Husen Al Asy’ari SPd mengaku senang dengan melihat siswanya bisa melakukan praktik dengan suasana kelas yang menyenangkan.
“Semoga ini awal baru bagi siswa untuk bisa menjadi seorang entrepreneur yang kreatif dan inovatif,” harapnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.