PWMU.CO – Sebagai salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah amal usaha yang begitu banyak, terutama di bidang pendidikan, maka tidak heran jika Muhammadiyah selalu ditunggu kiprah dan inovasinya dalam pengembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Haedar Nashir MSi dalam tausiyahnya menekankan bahwa pendidikan harus mampu melahirkan generasi yang mencerahkan umat dan bangsa. Untuk itu, guru sebagai elemen terpenting diharapkan bisa berperan untuk membumikan pendidikan yang holistik.
(Baca: Haedar Nashir Resmikan Asrama SMAMDA Senilai Rp 7 Milyar)
”KH Ahmad Dahlan adalah seorang guru. Beliau telah membentuk sistem pendidikan yang holistik dengan menggabungkan ilmu dan iman. Dalam konsep pendidikan Islam memang seperti itu,” ujar Haedar di hadapan para tamu undangan peresmian asrama siswa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Senin (22/5) kemarin.
Lebih lanjut Haedar menjelaskan bahwa unsur pendidikan pada dasarnya bukan hanya di sekolah saja. Melainkan di seluruh elemen yang ada. Tak terkecuali di lingkungan keluarga maupun hidup bermasyarakat.
”Kesadaran dan tanggungjawab pendidikan anak tidak boleh hanya menjadi beban sekolah, tapi orangtua dan lingkungannya juga harus ikut berperan,” papar Haedar mengingatkan para orang tua yang akan mendaftarkan anaknya ke asrama SMAMDA.
Haedar menegaskan kembali bahwa pendidikan holistik Muhammadiyah adalah pendidikan yang mengambil semua unsur, mulai dari keilmuan hingga nilai-nilai ketauhidan. ”Artinya, dalam ilmu dan tauhid siswa harus terus diawasi,” pesan dosen Fisipol UGM.
Dalam konteks pendidikan di sekolah, sebut Haedar para guru dituntut harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, mendalam dan isa menjadi tauladan yang baik. ”Pendidikan pada dasarnya harus menyatukan seluruh potensi manusia, dari Nilai religiusitas, watak budaya cerdas, watak mandiri, watak kerja keras, hingga watak sosial,” tandasny.(hanafi/aan)