PWMU.CO – Pawai Taaruf Pendidikan diramaikan oleh 500 peserta. Acara ini puncak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) siswa SD Muhammadiyah 08 Dau Malang, Jumat (21/7/2023).
Pawai menjadi pusat perhatian masyarakat sepanjang jalur Dusun Jetis, Sengkaling, Jetak Lor dan kembali lagi ke Jetis.
Peserta terdiri guru, karyawan, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, peserta Program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah, Malang, dan seluruh siswa SD Mapan, sebutan sekolah ini.
Pawai bertema Dengan Semangat Tahun Baru Muharram Wujudkan Generasi Islami Unggul dan Anggun Dalam Moral di Era Digital.
Pawai Taaruf Pendidikan dilepas oleh Kepala SD Mapan, Siti Alfiyah.
Kostum peserta yang berbeda-beda tiap kelas untuk memunculkan karakter mandiri dan memberi pengalaman terbaik untuk siswa.
Kelas 1 memakai kostum HW, olahraga, dan batik sekolah. Kelas 2 Tapak Suci. Kelas 3 seragam merah putih, kelas 4 berbaju putih dan berjilbab merah untuk A, hitam untuk kelas B, dan jilbab Biru untuk kelas C.
Kelas 5A kostum tentara, 5B kaos kuning, 5C rompi biru. Terakhir kelas 6 memakai beskap dan gamis untuk kelas A, Sorjan dan kebaya kelas B, beskap dan baju warna-warni untuk kelas C.
Seluruh dewan guru dan karyawan serta pendamping dari mahasiswa PMM dan PPG memakai kostum busana putih bersorban untuk laki-laki dan busana putih serta kerudung pink untuk perempuan.
Jeje, siswa kelas 5C, menceritakan ketidaknyamannya di awal karena merasa terbebani untuk membuat poster.
”Namun setelah berjalan dan memegang poster saya merasa sangat senang karena pawainya meriah dan seru,” ucapnya.
Jeje senang berada dalam barisan pasukan yang sangat panjang. ”Sayangnya banyak adik kelas 1 harus naik mobil karena kelelahan,” ujarnya.
Bu Nurul, salah satu warga yang menyaksikan pawai di daerah Sengkaling menceritakan senang mendapat hiburan gratis dari SD Mapan.
”Kostum variatifnya memanjakan mata. Poster-posternya mengajak mengaminkan semua pengharapan baik yang telah ditulis,” katanya.
Penulis Nurul Hidayah, Maskurniawati Editor Sugeng Purwanto