PWMU.CO – Isu-isu strategis menjadi salah satu agenda pembahasamn di Musyda Nasyiah Gresik. Usai istirahat, shalat, dan makan, para peserta Musyawarah Daerah (Musyda) Ke-14 Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik memasuki sidang pleno di Aula lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik. Sidang berlangsung serentak pukul 13.05-13.35 WIB, Ahad (23/7/2023).
Para peserta Musyda dibagi dalam tiga kelompok untuk mengikuti sidang Komisi A, B, dan C. Masing-masing ketua sidang langsung memandu sidang komisi, di mana sekretaris sidang mencatat apapun perubahan berdasarkan saran yang disampaikan anggota sidang. Usai berdiskusi selama 30 menit, para ketua menyampaikan hasil sidang komisi masing-masing.
Komisi A membahas kerangka kebijakan jangka panjang, isu-isu strategis, dan arah kebijakan program NA Kabupaten Gresik periode 2022-2026. Pada sidang ini, Irma Sonya Suryana SKom MSi dari PCNA GKB menjadi pimpinan sidang.
Isu strategis yang menjadi konsen gerakan Nasyi’atul ‘Aisyiyah Kabupaten Gresik periode 2022-2026 dibagi berdasarkan kategori Keorganisasian, Perkaderan, Gerakan, dan Prioritas Isu-isu Aktual. Adapun arah kebijakan program merupakan rujukan atau petunjuk arah yang dapat dipergunakan pimpinan Nasyi’atul ‘Aisyiyah Kabupaten Gresik untuk menyusun program-program beserta strateginya yang lebih kontekstual dengan perkembangan situasi internal dan eksternal.
Sonya menyampaikan, pada poin misi Nasyiatul Aisyiyah poin c (berkemajuan) nomor 2 yang semula berbunyi pemberdayaan perempuan secara ekonomi dan politik, perubahannya disepakati berbunyi: “Pemberdayaan perempuan di segala bidang.”
“Karena pemberdayaan perempuan tidak hanya melalui bidang ekonomi dan politik saja, apalagi mostly anggota Nasyiah adalah seorang pendidik, maka bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, bahkan sosial. NA Kabupaten Gresik sebagai perempuan muda Islam wajib mengambil peran dengan empowering setiap potensi yang dimiliki anggotanya dari jajaran PDNA hingga ke PRNA,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Menyepakati Hasil