PWMU.CO – Kisah Nabi Muhammad saw merencanakan hijrah menjadi pelajaran berorganisasi disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek Wicaksono saat membuka Musycab ke-11 Muhammadiyah-Aisyiyah Gandusari.
Musyawarah Cabang ke-11 Muhammadiyah-Aisyiyah Gandusari berlangsung di Gedung MTsM 2 Gandusari, Ahad (23/7/2023).
Wicaksono menjelaskan, gerakan Muhammadiyah harus menjadi lokomotif perubahan, bukan hanya menjadi penumpang odong-odong.
Dia menyampaikan kisah Nabi Muhammad saw dalam berhijrah sebagai contoh perencanaan dan pengorganisasian gerakan yang sukses.
Nabi Muhammad saw, kata dia, juga organisatoris. Ketika para sahabat sudah berhijrah dari Mekkah ke Madinah, tinggal Nabi Muhammad saw, Abu Bakar, dan Ali yang berangkat terakhir.
”Kaum kafir Quraisy menghalang supaya Nabi Muhammadiyah tak keluar Mekkah. Mereka mengirim beberapa pemuda dari tiap kabilah untuk membunuh Nabi sehingga kesalahan bisa ditanggung bersama,” ujarnya.
Suatu malam rumah Nabi dikepung para pemuda yang menjadi algojo. Namun Nabi Muhammad bisa mengatasi makar itu dengan perencanaan untuk keluar Mekkah dengan memberi tugas kepada Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan anak-anak Abu Bakar.
Pertama, Ali bin Abi Thalib mendapat tugas menggantikan Nabi tidur saat pengepungan rumahnya. Lalu Nabi Muhammad keluar dengan berdoa dan menaburkan pasir kepada pemuda yang mengepung rumahnya. Kemudian menuju rumah Abu Bakar dan berdua bersembunyi di Gua Tsur.
Setelah pengepungnya sadar ketika masuk rumah mendapati Nabi sudah tidak ada. Hanya Ali yang berada di tempatnya.
Kedua, Abdullah bin Abu Bakar dan pembantunya, Amir bin Fuhairah, mendapat tugas menghilangkan jejak Nabi dan ayahnya dengan membawa kumpulan dombanya digembalakan di bawah Bukit Tsur sekaligus menjaga keamanannya. Abdullah juga melaporkan perkembangan situasi orang-orang kafir Mekkah.
Ketiga, Asma’ bin Abu Bakar mendapatkan tugas membawakan makanan ke Gua Tsur. Kemudian menyewa penunjuk jalan bernama Abdullah bin Uraiqidh untuk keluar Mekkah lewat jalur lain. ”Dengan perencanaan ini Nabi lolos dari kejaran orang kafir,” kata Wicaksono mengakhiri kisah Nabi Muhammad saw hijrah.
Musycab Muhammadiyah Gandusari menghasilkan keputusan Anang Wirawan yang mendapatkan suara tertinggi dipilih menjadi ketua PCM Gandusari periode kedua.
Kemudian Qodaryati menjadi Ketua PCA Gandusari juga kedua kalinya. Acara pembukaan Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah dihadiri pimpinan AUM, Polsek, Koramil, Kepala KUA, wakil MWC NU. Gandusari.
Penulis Kamas Tontowi Editor Sugeng Purwanto