Mitos Penanganan Gigitan Ular
Sedangkan Zaenal Suwandi dalam materi ini menjelaskan cara evakuasi korban atau mengangkat pasien dengan aman. Dia mendemonstrasikan cara memindahkan pasien.
Menurutnya yang harus diperhatikan dalam tindakan memindahkan ini penderita harus terkoordinasi dan memahami setiap gerakan yang diarahkan. “Perintah yang diberikan kepada tim penolong harus jelas, bahkan bila perlu diulang-ulang,” terangnya.
Pemateri selanjutnya oleh Syafi’i Abdul Karim SKep Ns mengenai snake bite (gigitan ular). Yakni bagaimana menangani jika ada pasien yang terkena gigitan ular.
Ia menjelaskan, masih banyak penanganan snake bite dengan pasien ditali pada bagian yang terkena gigitan ular atau harus disedot. “Padahal itu sebenarnya mitos,” katanya.
Dia menjelaskan, yang benar adalah diimobilisasikan yang berarti bahwa pada bagian tubuh atau tempat yang digigit ular tersebut tidak boleh bergerak sama sekali dan diistirahatkan sampai dirujuk di fasilitas kesehatan. “Baru kemudian dilakukan tindakan medis di faskes (fasilitas kesehatan) setempat,” terangnya.
Sementara itu materi sosialisasi APAR disampaikan oleh Eko Ari Bowo SKM M KKK. Pada sesi ini peserta dibekali bagaimana cara menangani kebakaran dan diakhiri dengan simulasi yang bertempat di aula Puskesmas Laren. (*)
Penulis Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni