Pesan Hidup Itu seperti Es Batu
Pada upacara Senin (24/7/2023) pagi itu Muhlas Efendi mengucapkan salam sambal menegaskan yang menjawab salam akan didoakan rezekinya lancar dan ilmunya bermanfaat. Maka dengan kompak seluruh peserta upacara menjawab, amin.
Muhlas Efendi mengatakan, bendera Merah Putih adalah bendera sang saka kita, sehingga kita patut bangga menjadi warga negara Indonesia. Merah artinya semangat bergelora karena darah kita merah. Kemudian putih melambangkan kesucian. Kita semua umat Islam lahir dalam keadaan suci, dan meninggal juga dalam keadaan suci.
Anak-anakku semua, hari ini kita upacara di Lapangan Tegalagung, karena lapangan kita tidak cukup. Mudah-mudahan secepatnya sekolah bisa membeli tanah yang lokasinya di belakang sekolah, sehingga kita semua bisa upacara di lapangan milik sendiri.
Dia juga menyingung soal kedisiplinan sebagai sesuatu yang nilainya sangat berharga. “Sehingga kedisiplinan menjadi modal kita dalam menuntut ilmu. Selain disiplin maka niat belajar juga harus ditanamkan agar ilmu yang kita dapatkan di bangku sekolah tidak sia-sia,” katanya.
Lulusan Nerakhlak Mulia
Sesuai visi sekolah, terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, unggul, terampil, dan mandiri. Maka harapannya adalah selain semua siswa unggul dan terampil dalam kompetensi, yang tidak boleh diabaikan adalah akhlak mulia. Akhlak mulia inilah yang membentuk kepribadian atau karakter kalian semua.
“Contoh paling kecil yang harus kita tanamkan berkaitan dengan akhlak mulia adalah sebelum berangkat sekolah wajib salam pada orang tua, berdoa ketika keluar rumah, di sekolah bertemu guru salim dan menyapa,” tuturnya.
Sebelum menutup sambutan dia berpesan, “Hidup itu seperti es batu. Dipakai atau tidak pasti akan mencair. Seperti hidup kita, umur kita. Dipakai atau tidak pasti akan habis. Karena kita tidak tahu kapan usia akan habis, maka manfaatkan sisa umur kita dengan menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. SMK Models Pasti Kerja.” (*)
Penulis Fela Layyin Editor Mohammad Nurfatoni