PWMU.CO – Makna ikan koi di logo Musycab Muhammadiyah Kedungwaru, Tulungagung, disampaikan Gilang Indra, sang desaier logo, Selasa (25/7/2023).
Selain mengandung logo Muhammadiyah dan Aisyiyah, di logo Musycab terdapat gambar ikan koi. Menurut Gilang Indra, penggunaan ikan koi karena Kecamatan Kedungwaru terkenal dengan budi daya ikan tersebut.
“Ikan koi merupakan ikan yang indah, menarik dan mahal. Sehingga diharapkan Muhammadiyah Kedungwru bisa menjadi organisasi yang indah dan menarik,” ungkapnya.
Sedangkan jumlah ikan koi kecil sebanyak 8 melambangkan jumlah Musycab yang telah dilaksanakan. Adapun satu ekor koi besar melambangkan Musycab saat ini yang ke-9.
Adapun tema Musycab adalah Membumikan Islam Berkemajuan Meningkatkan Amal Usaha Kedungwaru. Menurut Gilang Indra mengandung spirit di periode mendatang akan tumbuh dan berkembang AUM yang sehat dan mandiri di Kecamatan Kedungwaru. “Logo dan tema ini sudah direstui dan disahkan oleh Ketua PCM Kedungwarau H. Parni SH,” ucapnya.
Harapan untuk Musycab
Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kedungwaru akan mengadakan Musyawarah Cabang (Musycab) IX Ahad (30/7/2023) di SD Inovtif Aisyiyah Kedungwru Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut Ketua Pelaksana Triadi Yuwono, perhelatan ini akan mengundang warga dan simpatisan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Kecamatan Kedungwru.
Dia menjelaskan, saat ini PCM Kedungwaru mempunya 8 ranting. Yaitu Boro, Simo, Tawangsari, Ketanon Utara, Ketanon Selatan, Rejoagung, Bangoan, dan Kedungwaru.
Sementara itu PCM dan PCA Aisyiyah Kedungwaru telah memiliki tiga amal usaha pendidikan dan 8 amal usaha dakwah yang berupa masjid yang kesemuanya sudah tersertifikat Muhammadiyah.
Untuk memeriahkan kegiatan ini diadakan ada lomba mewarna tiga dimensi, bazar, serta pentas seni dari TK Aisyiyah dan SD Inovatif Aisyiyah.
“Insyaallah ada 300-500 orang akan memeriahkan acara ini. Harapan saya Musycab nanti bisa meriah dan menghasilkan pemimpin PCM yang amanah dan bisa mengembangkan amal usaha di lingkup PCM Kedungwaru,“ doanya. (*)
Penulis Hendra Pornama Editor Mohammad Nurfatoni