PWMU.CO – Unik dan kreatif. Kesan tersebut disampaikan Ir Siti Faizah, salah satu guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) yang mengikuti Pelatihan Anggota Jaringan Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Jumat-Ahad (21-23/7/2023).
Siti Faizah hadir bersama Athiq Amiliyah mengikuti pelatihan pemecahan soal olimpiade matematika. “Kami jadi memiliki kemampuan berpikir yang luar biasa dan mampu melihat solusi dari sudut pandang yang berbeda,” ujar Siti Faizah.
Athiq Amiliyah juga akhirnya bisa memecahkan soal matematika dengan cara-cara yang tidak biasa dan out-of-the-box, sehingga menghasilkan jawaban yang tidak terduga namun benar. “Kami juga dilatih menyampaikan penjelasan dengan cara yang kreatif dan mudah dipahami, membuat pemecahan soal matematika menjadi menarik dan tidak monoton,” kesannya.
Pelatihan ini dilaksanakan di ruang kelas lantai 2, kantor ruko KPM Pusat yang beralamat di Jalan Raya Laladon RT 04 RW 06, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh 17 peserta yang berasal dari berbagai kota, mulai dari Tegal, Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Gresik.
Tiga Antena Manusia
Pelatihan diawali dengan penguatan suprarasional dan ke-KPM-an meliputi sejarah, visi dan misi, tata nilai, dan lain-lain. Penguatan disampaikan langsung oleh Presiden Direktur KPM Dr Ridwan Hasan Saputra. Ia menyampaikan, berpikir suprarasional yaitu berpikir dengan hati sehingga mempertimbangkan hal-hal yang tidak kasat mata (tidak terindera). “Jadilah guru berkah, sejahtera, kerja ikhlas, dan banyak karya sehingga akan membuat wadah rezeki kita membesar,” tuturnya.
Manusia, lanjutnya, dibekali tiga antena. Pertama, panca indera. “Dengan rajin berolahraga dan pola makan yang sehat kita dapat menjaga panca indera kita,” ujarnya.
Kedua, akal. “Dengannya manusia dapat meningkatkan skill kerja dan terus belajar, baik sekolah, kuliah, atau kursus,” kata dia.
Ketiga, hati. “Pelihara hati dengan zikir mengingat Allah dan sedekah atau berderma,” ujarnya.
Bapak tiga anak ini juga menceritakan awal berdirinya KPM tahun 2001. “Dengan niat awal menjadi orang kaya dengan tarif mahal. Namun hal itu tidak dapat berjalan dengan baik dan akhirnya pada tahun 2003 berubah menjadi seikhlasnya,” kisah Ridwan.
Anggota Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu bersyukur KPM dapat berkembang sampai sekarang. “Prinsip KPM yakni bermanfaat dan melaksanakan tujuh amalan sunnah. Di antaranya salat tahajud, tilawah Quran, salat jamaah di masjid, salat dhuha, sedekah setiap hari, menjaga wudlu, dan membaca istighfar, salawat, serta dzikir,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Manfaat Belajar Matematika