PWMU.CO – Empat Pesan Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, disampaikan dalam pembukaan Muktamar Ke-4 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Kamis (27/7/2023).
Dalam video pendeknya yang siarkan di acara pembukaan, Haedar Nashir menyampaikan selamat atas terselenggaranya Muktamar Ke-4 Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan pada tanggal 26- 29 Juli 2023 yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang
Laki-laki kelahiran 25 Februari 1958 ini menjelaskan, muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi bagi seluruh organ yang ada di Persyarikatan Muhammadiyah.
Empat Pesan Haedar Nashir
Haedar Nashir berpesan jadikan muktamar ini, pertama, sebagai proses resmi regulasi organisasi untuk melaporkan, mengevaluasi, dan memutuskan berbagai program dan keputusan-keputusan penting lainnya yang mengarah pada kemajuan organisasi tersebut.
“Bukan hanya kegiatan ritual dan formal semata tetapi harus membawa kemajuan organisasi Hizbul Wathan,” katanya
Suami Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr Hj Siti Noordjannah Djohantini MM MSi ini menambahkan, Hizbul Wathan sebagai gerakan kepanduan yang lahir pada tahun 1918—yang tokohnya antara lain Jenderal Soedirman–harus betul-betul menjadi inspirasi bagi gerakan kepanduan ini untuk maju lebih dinamis.
“Jangan sampai berjalannya muktamar ke muktamar dan organisasi bersifat stagnan. Di situlah pentingnya muktamar sebagai ajang untuk muhasabah,” sambungnya.
Kedua, lanjut lulusan S3 Universitas Gadjah Mada ini, jadikan muktamar ini agenda strategis untuk menyusun kepemimpinan yang lebih baik di masa yang akan datang dan kepemimpinan yang dinamis yang membawa kemajuan untuk mewujudkan langkah kegiatan nyata yang memajukan Hizbul Wathan.
“Sebagai gerakan kepanduan Muhammadiyah jangan sampai kepemimpinan berjalan apa adanya, apalagi mengalami stagnasi,” pesannya.
Haedar Nashir juga menekankan untuk melakukan proses regenerasi di dalam kepemimpinan, karena kepemimpinan akan menentukan maju mundur dan nasib organisasi.
“Saya yakin dengan muktamar ini, tidak hanya berpikir status goal tetapi berpikirlah untuk perubahan, karena Hizbul Wathan jika dimanfaatkan dapat menjadi sarana gerakan dakwah yang lebih iksklusif,” pesannya.
Baca sambungan din halaman 2: Misi Islam Berkemajuan