Kiprahnya di Persyarikatan
Sebagai pegawai pemerintah, Abdu Somad terkenal disiplin dalam bertugas. Itu pula yang ditunjukkan Abdu Somad saat mengelola dan mengembangkan SMP Muhammadiyah 4 Ngawi di Plosorejo, tempat lahirnya.
Dari rengkuhan tangan dingin Somad, lahirlah tokoh-tokoh Muhammadiyah dari Sine. Seperti Wahyono, putra menantu Abdu Somad yang menjadi penerus perjuangan di SMPM 4 Ngawi sebagai kepala sekolah.
Ada Sunardi, satu dari sekian kader didikan Abdu Somad, yang kini berkiprah sebagai Sekretaris PCM Sine sekaligus Kepala MI Muhammadiyah Jagir (Mimuja).
Menurut kolega dekatnya, Sobri Irsjadi SAg, Abdu Somad adalah sosok pantang menyerah dalam upaya membesarkan Muhammadiyah di Sine.
“Saya, Pak Wandi, dan Pak Somad telah berupaya membesarkan Muhammadiyah sejak saat itu hingga kini. Sepeninggalnya, mari bersama melanjutkan perjuangan beliau, ” ujar Sobri saat dihubungi melalui telepon.
Somad Sakit sejak Kecelakaan
Pada tahun 2011, Abdu Somad mengalami kecelakaan tunggal yang menyebabkan pendarahan di kepala. Ditemui di rumah duka, Wahyono, salah satu putra menantu berkisah, “Setelah kecelakaan itu, Bapak mengalami stroke ringan disusul sakit liver. Beberapa kali masuk-keluar rumah sakit hingga beliau meninggal hari ini.”
Drs H Abdu Somad dimakamkan di TPU dekat kediamannya yaitu Dusun Plosorejo 02/04 Jagir Sine Ngawi. Suami Siti Aminah itu kini telah pergi dan tak akan kembali lagi.
Warga persyarikatan Muhammadiyah Ngawi turut mengiring kepergiannya dengan doa semoga almarhum husnul khatimah.
Selamat jalan Bapak Abdu Somad! (*)
Penulis Suwarno Editor Muhammad Nurfatoni