Benarkah Bacaan Surat dalam Shalat Hanya yang Berarti Memohon? Format Baru Fatwa-Fatwa Tarjih: Tanya Jawab Agama oleh Dr Zainuddin MZ Lc MA; Ketua Lajnah Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Jatim dan Direktur Turats Nabawi, Pusat Studi Hadits.
PWMU.CO – Ada yang mengatakan bahwa bacaan surat dalam shalat hanya yang berarti memohon, karena shalat itu artinya doa. Kalau membaca surat yang tidak berarti memohon, shalatnya tidak sah. Benarkah demikian? Mohon penjelasan.
Jawaban
Dari segi bahasa memang arti shalat itu berdoa. Tetapi menurut istilah (arti yang dibakukan), sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah, ialah perbuatan dan bacaan yang telah ditentukan tata caranya oleh Rasulullah saw. yang oleh ahli fikih ketentuan itu disebut rukun dan syarat-syarat.
Yakni rangkaian perbuatan dan zikir yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Termasuk di dalamnya keutamaan yang boleh dilakukan dalam melakukan shalat yang disebut sunah-sunah shalat. Shalat merupakan ibadah yang pelaksanaannya harus sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Nabi agar dapat diterima. Sesuai dengan perintah (tuntunan) Nabi SAW:
Hadits Malik bin Huwairits
وَعَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ اللَّيْثِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Dinarasikan Malik bin Huwairits al-Laitsi ra., Rasulullah saw. bersabda: Shalatlah kalian sebagaimana kaliam melihat tata cara shalatku.
HR Bukhari: 605; Ibnu Khuzaimah: 397; Ibnu Hibban: 1658; Baihaqi: 3672.
Mengenai bacaan surat dalam al-Qur’an, dipaparkan dalam al-Qur’an itu sendiri:
Firman-Nya:
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari al-Qur’an. (al-Muzammil: 20).
Kemudian kalau kita lihat pada hadits-hadits Nabi, akan kita dapati bahwa dalam shalat, Nabi membaca surat tidak mesti yang berisi doa saja. Seperti Nabi saw membaca surat al-Najm, al-Rahman, al-Muzammil dan lainnya yang tidak semuanya mengandung permohonan atau doa.
Baca sambungan di halaman 2: Kesimpulan