PWMU.CO – Belajar memahami Kurikulum Merdeka perlu dilakukan oleh semua guru, khususnya di lembaga pendidikan naungan Persyarikatan.
Hal tersebut disampaikan Purnama Dewi SPd, waka SD Muhammadiyah 1 Jember (Mudisa), dalam In House Training (IHT), Selasa, Kamis, dan Jumat (18, 20, 21/7/23). Kegiatan di awal Tahun Ajaran 2023-2024, itu diperuntukkan kepada wali kelas, guru bidang studi, dan guru Baca Tulis Al Quran (BTA). Bertempat di ruang guru SD Mudisa.
Purnama Dewi menyampaikan, tujuan digelarnya acara ini untuk memberikan ruang lebih besar kepada guru, dalam mengembangkan metode pengajaran lebih kreatif dan inovatif.
“Karena pada tahun ini masuk tahun kedua Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diberlakukan pada kelas II dan V. Sebagai salah satu sekolah penggerak, tentunya ada sebuah keharusan bagi lembaga, untuk bisa peka dalam merefleksi proses IKM yang sudah berjalan di tahun pertama,” tuturnya.
Sehingga dengan demikian, lanjutnya, dirasa perlu bagi setiap pendidik di SD Mudisa untuk ikut bergerak dan terlibat bersama-sama, serta yang terpenting tentunya ikhtiar ini bertujuan untuk bisa lebih memperhatikan potensi individu siswa.
Dia mengungkap tindak lanjut dari IHT ini akan dilakukan penjadwalan supervisi akademik, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana kesesuaian skenario yang dibuat bapak ibu guru dengan penerapan di kelas.
“Penjadwalan supervisi ini pula akan didampingi oleh kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang membawahi bidang kurikulum, kepala bidang kurikulum, serta guru-guru yang memiliki kompetensi khusus di bidang tersebut,” ungkapnya.
Kami, lanjut dia, juga menerapkan paradigma coaching. “Langkah ini diambil, agar bisa membangun percakapan yang bagus untuk saling memberdayakan potensi guru-guru kami,” imbuhnya.
Antusiasme Guru
Susilawati SPd, salah seorang narasumber IHT menyampaikan, dengan adanya kurikulum merdeka, para guru mau tidak mau harus belajar memahaminya.
“Salah satunya dengan sharing di IHT seperti ini, kita belajar bersama untuk tahu apa saja yang harus dipersiapkan guru di kurikulum merdeka (kurmer) ini,” ujarnya.
Dia mengungkap semua guru dari hari pertama sampai hari terakhir sangat antusias mengikuti IHT ini. “Tadinya saya takut apakah materi yang akan kami sampaikan berat, ataukah sulit dipahami, namun seiring berjalannya acara, semua guru sangat antusias dan dapat mengikutinya dengan baik,” ungkap wali kelas IV tersebut.
Sebagai guru, sambungnya, kita harus dan perlu up to date dengan perkembangan zaman. Terkhusus sekarang masalah kurmer ini, agar guru kualitas guru terus meningkat dan meningkat,” tegasnya. (*)
Penulis Wulidatul Aminah. Editor Darul Setiawan.