PWMU.CO – AUM Kesehatan maju tergantung dari tiga pilar yang berada di dalamnya. Demikian disampaikan Ketua PWM Jawa Timur Dr dr Sukadiono MM saat membuka Upgrading Pendiri dan Penyelenggara Amal Usaha Kesehatan Muhammadiyah-Aisyiyah se Jawa Timur di Whiz Trawas, Sabtu-Ahad (29-30/7/2023).
Acara ini merupakan ajang silaturrahim bagi pimpinan persyarikatan dan Majelis Pembinaan Kesehatan Umum – Majelis Kesehatan yang baru diangkat.
Sukadiono menyampaikan, inti organisasi adalah manajemen. Maka organisasi akan berjalan apabila ditunjang oleh tata kelola manajemen yang baik.
Untuk itu, sambung dia, dibutuhkan seorang leader yang mumpuni dan punya kompetensi serta leadership yang baik.
Dia menekankan, dalam menjalankan kepemimpinan di sebuah organisasi dibutuhkan komunikasi yang intens dan harus se-frekuensi.
”Komunikasi yang baik, tidak hanya berbicara tapi juga dibutuhkan mendengar,” kata dokter pecinta sepakbola ini.
Dalam berkomunikasi, kata dia, pasti terjadi perbedaan pendapat antar komunikan. Untuk bisa terjalin kemesraan, dibutuhkan kelapangan hati. Saat berkhidmat di persyarikatan dibutuhkan keikhlasan yang ekstra.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini mengatakan, secara sederhana apabila terjadi konflik di sebuah organisasi, bisa dipastikan ada aktor yang mendalangi. Setiap aktor, punya kepentingan pribadi.
”Jika diamanahi jabatan di Muhammadiyah, langkah pertama harus ikhlas. Berikutnya, jangan membawa kepentingan pribadi ke organisasi,” tandas Dokter Suko, panggilan akrabnya.
Dikatakan, siapapun yang punya agenda bukan untuk kemaslahatan umat, pada perjalanannya, secara alami akan ‘tersingkir’ dari Muhammadiyah.
Di sesi akhir tausyiah dia mewanti-wanti agar tiga tungku sejerangan yaitu pemilik/pendiri, penyelenggara, dan pengelola amal usaha kesehatan harus benar-benar solid.
Permasalahan di AUM Kesehatan diawali dengan tidak harmonisnya tiga pilar kekuatan itu. Sebaliknya, permasalahan apapun yang dihadapi AUM Kesehatan akan bisa diselesaikan jika tiga pilar itu harmonis.
Penulis Tjatur Prijambodo Editor Sugeng Purwanto