PWMU.CO – Pentas seni dan sejenisnya mungkin sudah biasa dilakukan oleh sekolah-sekolah—terutama Taman Kanak-Kanak—di akhir tahun pembelajaran. Namun tidak demikian dengan TK ABA 18 yang berlokasi di Jalan Kopral Usman 1/402 Kota Malang. Pentas seni adalah sesuatu yang langkadan menjadi peristiwa istimewa. Hal itu disampaikan Dra Nakumi pada kepada PWMU.CO (25/5).
Nakumi mengatakan, sejak berdiri pada tanggal 1 Juni 1973, TK ABA 18 ini baru mengadakan pentas seni sebanyak tiga kali yaitu tahun 1993, 2000, dan tahun 2017, yang digelar tanggal 24 Mei di halaman rumah Alfi Kalam anggota Pimpinan Cabang Muhamadiyah, Klojen. ” Alhamdulillah acara pentas seni akhirnya bisa terlaksana dengan penuh perjuangan,” kata Bu Umi, panggilan karib Nakumi.
(Baca: Tiga Panduan bagi Orangtua dalam Memilih Sekolah yang Tepat)
Jarangnya diadakan pentas seni itu, menurut Bu Umi karena TK ABA 18 terletak di tengah kampung dan harus dilalui lewat gang kecil. “Hanya bisa lewati dengan sepeda motor,” katanya. Selain itu, tambah dia, TK ini juga berada di tengah-tengah lembaga pendidikan lain. “Dengan keterbatasan sarana dan prasarana membuat TK tersebut kesulitan untuk beraktivitas seperti TK pada umumnya. Apalagi para siswa TK ABA 18 termasuk dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” ungkapnya.
(Baca juga: Selamat! SD Muhammadiyah 9 Kota Malang Wisuda 18 Hafizd Juz 30 dan 150 Tilawati)
Sementara itu Latifah SPd yang berkesempatan hadir mewakili Majelis Dikdasmen PDA Klojen Kota Malang sangat berkesan sekali dengan serangkaian acara yang diadakan oleh TK ABA 18 terutama penampilan Irham Mahdi Farrosi, anak berkebutuhan khusus yang dengan lancar dan lantang bisa menghafalkan surat-surat dalam Juz Amma dan doa sehari-hari.
Latifah juga menyampaikan bahwa Laila Arcono, senior Aisyah, sangat senang dan terharu, serta berharap TK ABA 18 ke depan bisa lebih baik lagi. (Uzlifah)
PWMU.CO – Pentas seni dan sejenisnya mungkin sudah biasa dilakukan oleh sekolah-sekolah—terutama Taman Kanak-Kanak—di akhir tahun pembelajaran. Namun tidak demikian dengan TK ABA 18 yang berlokasi di Jalan Kopral Usman 1/402 Kota Malang. Pentas seni adalah sesuatu yang langkadan menjadi peristiwa istimewa. Hal itu disampaikan Dra Nakumi pada kepada PWMU.CO (25/5).
Nakumi mengatakan, sejak berdiri pada tanggal 1 Juni 1973, TK ABA 18 ini baru mengadakan pentas seni sebanyak tiga kali yaitu tahun 1993, 2000, dan tahun 2017, yang digelar tanggal 24 Mei di halaman rumah Alfi Kalam anggota Pimpinan Cabang Muhamadiyah, Klojen. ” Alhamdulillah acara pentas seni akhirnya bisa terlaksana dengan penuh perjuangan,” kata Bu Umi, panggilan karib Nakumi.
(Baca: Tiga Panduan bagi Orangtua dalam Memilih Sekolah yang Tepat)
Jarangnya diadakan pentas seni itu, menurut Bu Umi karena TK ABA 18 terletak di tengah kampung dan harus dilalui lewat gang kecil. “Hanya bisa lewati dengan sepeda motor,” katanya. Selain itu, tambah dia, TK ini juga berada di tengah-tengah lembaga pendidikan lain. “Dengan keterbatasan sarana dan prasarana membuat TK tersebut kesulitan untuk beraktivitas seperti TK pada umumnya. Apalagi para siswa TK ABA 18 termasuk dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah,” ungkapnya.
(Baca juga: Selamat! SD Muhammadiyah 9 Kota Malang Wisuda 18 Hafizd Juz 30 dan 150 Tilawati)
Sementara itu Latifah SPd yang berkesempatan hadir mewakili Majelis Dikdasmen PDA Klojen Kota Malang sangat berkesan sekali dengan serangkaian acara yang diadakan oleh TK ABA 18 terutama penampilan Irham Mahdi Farrosi, anak berkebutuhan khusus yang dengan lancar dan lantang bisa menghafalkan surat-surat dalam Juz Amma dan doa sehari-hari.
Latifah juga menyampaikan bahwa Laila Arcono, senior Aisyah, sangat senang dan terharu, serta berharap TK ABA 18 ke depan bisa lebih baik lagi. (Uzlifah)